×
27 Steps of May adalah salah satu film Indonesia yang menghadirkan realita korban kekerasan seksual terhadap perempuan yang patut dijadikan perhatian serius. Berdasarkan Catatan Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2019 Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyatakan bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat menjadi sebesar 14% atau 406.178 kasus dan diantaranya 4.898 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Namun, kenyataannya banyak korban kekerasan seksual memilih untuk tidak melaporkan kasusnya karena beranggapan kasusnya berakhir victim blaming. Akhirnya, korban kekerasan seksual memilih diam dan menanggung dampaknya di masa depan.Pengalaman yang mengerikan ketika terjadi kekerasan seksual dapat menjadi pengalaman traumatis bagi korban.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi trauma kekerasan seksual yang direpresentasikan pada tokoh May. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika John Fiske. The Codes of Television membagi menjadi 3 level yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Fokus penelitian ini adalah scene-scene yang merepresentasikan gejala-gejala trauma korban kekerasan seksual yang dialami pada tokoh May. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trauma yang dialami May tergambar melalui gejala-gejala trauma seperti re-experiencing, avoidance dan hyperarousal. Setelah peristiwa pemerkosaan, May menjadi individu yang tertutup dan hanya berkomunikasi non-verbal dengan Ayah. Rutinitas May yang berulang dan monoton membuat jalan panjang May untuk keluar dari trauma.
Kata kunci : Semiotik, Film, Representasi, Trauma, Kekerasan Seksual