Materi klasifikasi animalia membutuhkan kontektualitas dalam pembelajaran. Data awal menunjukkan rendahnya pemahaman konsep pada materi biodiversitas dan klasifikasi terhadap 147 responden di 10 SMA eks-karesidenan Surakarta hanya 56?ri 23 soal yang mampu dijawab dengan benar. Hasil wawancara guru dan siswa menyatakan bahwa rendahnya kontekstualitas untuk menunjang teori dan praktik pada materi dan tidak membelajarkan 4 keterampilan dasar taksonomi yakni mengidentifikasi, mendeskripsi, mengklasifikasi dan membuat fenogram. Penelitian pengembangan media pembelajaran perlu dilakukan untuk mengakomodasi pembelajaran kontekstual dan pemenuhan 4 keterampilan dasar membelajarkan taksonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  karakteristik dan kelayakan media yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) model 3D, yaitu define (pendefinisian), design (perancangan) dan develop (pengembangan) dengan analisis data secara deskriptif. Subjek penelitian diambil dengan teknik purposive sampling meliputi 34 siswa kelas X IPA 6 SMA Negeri 1 Pacitan. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik media memfasilitasi pembelajaran kontekstual dan mengoptimalkan penguasaan 4 keterampilan dasar membelajarkan taksonomi. Kelayakan media berdasarkan hasil penilaian ahli media yaitu 88%, hasil penilaian tanggapan guru dan siswa yaitu 91?n 85?ngan kategori sangat layak. Hasil penggunaan media juga menunjukkan adanya ketuntasan kriteria minimal nilai siswa melebihi 75. Berbasis pada penilaian ahli dan uji coba media terbatas serta kemampuan media dalam menjawab tantangan terkait karakteristik media yang baik, karakteristik e-modul dan augmented reality, serta membuat proses pembelajaran menjadi bermakna, disimpulkan bahwa media layak digunakan dalam pembelajaran.

Kata kunci: Augmented Reality, Discovery Learning, E-Modul, Klasifikasi Animalia