Penulis Utama | : | Annisa Safira Ramadhanty |
NIM / NIP | : | K4416007 |
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui tata kota Banten di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683) dari perspektif perekonomian, (2) untuk mengetahui tata kota Banten di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa dari perspektif pertahanan dan keamanan, (3) untuk mengetahui tata kota Banten di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa dari perspektif keagamaan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Sumber yang digunakan ialah sumber sekunder, dikarenakan terbatasnya penulis dalam mengakses arsip sebagai sumber primer. Sumber sekunder berupa buku-buku diantaranya buku yang berjudul Banten : Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII yang ditulis oleh Claude Guillot (2008) dan Banten dalam Pergumulan Sejarah : Sultan, Ulama dan Jawara yang ditulis oleh Nina H. Lubis (2003). Serta terdapat beberapa jurnal dan artikel. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan teknik studi pustaka. Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan analisis data sejarah. Prosedur penelitian dilaksanakan dengan melalui tahap heuristik, kritik, seleksi sumber, interpretasi dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Selama masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, tata kota Banten dari perspektif ekonomi menunjukkan adanya pembukaan pemukiman baru yang terintegrasi dengan area perkebunan. Pembangunan saluran irigasi, terusan, bendungan dan kanal yang saling terhubung untuk mendukung kegiatan pertanian dan memudahkan mobilitas penduduk. Selain itu, pusat perdagangan tebu di pusatkan di Kelapa Dua yang dekat dengan Istana Surosowan untuk memudahkan kontrol. Daerah pacinan menjadi tempat berdagang dan tempat singgah bagi pedagang asing. (2) Tata kota Banten dari perspektif keamanan dan pertahanan selama masa kepemimpinan Sultan Ageng ditunjukkan dengan adanya pembangunan benteng, pengetatan keamanan di Istana Sursowan dan penempatan rumah Senapati dan Panglima Perang yang dekat dengan Istana dan markas prajurit untuk memudahkan koordinasi. (3) Tata kota Banten dari perspektif keagamaan selama masa kepemimpinan Sultan Ageng menunjukkan bahwa terdapat ketentuan lokasi dalam pembangunan sarana ibadah. Diantaranya pembangunan Vihara dan Kelenteng harus berada di kawasan Pecinan, pembangunan Gereja harus berada di kawasan loji milik orang Eropa dan pembangunan pesantren harus berdekatan dengan masjid. Semua itu bertujuan untuk mengatur dan menertibkan sarana ibadah dan kegiatan keagamaan.
Kata Kunci : Tata Kota, Banten, Sultan Ageng Tirtayasa.
Penulis Utama | : | Annisa Safira Ramadhanty |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | K4416007 |
Tahun | : | 2020 |
Judul | : | Tata Kota Kesultanan Banten di Bawah Kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. KIP - 2020 |
Program Studi | : | S-1 Pendidikan Sejarah |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS - Fak. KIP, Jur. Pendidikan Sejarah - K4416007 - 2020 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Hieronymus Purwanta, M.A 2. Dadan Adi Kurniawan S.Pd., M.A |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. KIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|