×
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: 1) keaktifan siswa; dan 2) kemampuan menulis narasi siswa kelas V SD Negeri III Munggung Kabupaten Klaten dalam pembelajaran menulis narasi dengan penerapan teknik parafrase wacana dialog. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri III Munggung yang berjumlah 19 siswa (7 putra dan 12 putri) dan guru kelas V SD. Sumber data yang digunakan yaitu: tempat dan peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan (observasi), wawancara, tes/pemberian tugas menulis, dan analisis dokumen. Prosedur penelitian meliputi tahap: identifikasi masalah, analisis masalah, penyusunan rencana tindakan, implementasi tindakan, pengamatan, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari survei awal, siklus I, siklus II, sampai dengan siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi tindakan; dan (4) analisis dan refleksi. Dalam penelitian ini guru kelas bertindak sebagai fasilitator pembelajaran dan peran peneliti sebagai pengamat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan: 1) keaktifan siswa; dan 2) kemampuan menulis narasi siswa kelas V SD Negeri III Munggung Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten dalam pembelajaran menulis narasi melalui penerapan teknik parafrase wacana dialog. Peningkatan keaktifan siswa terlihat dari meningkatnya aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran, yakni: (1) mengikuti apersepsi, sebesar 32% pada siklus I, 47% pada siklus II, dan 67% pada siklus III; (2) memperhatikan penjelasan guru, sebesar 47% pada siklus I, 68% pada siklus II, dan 83% pada siklus III; (3) menyimak wacana dialog, sebesar 42% pada siklus I, 74% pada siklus II, dan 89% pada siklus III; (4) kegiatan diskusi, sebesar 26% pada siklus I, 37% pada siklus II, dan 56% pada siklus III; (5) membuat kerangka karangan, sebesar 47% pada siklus I, 74% pada siklus II, dan 94% pada siklus III; dan (6) mengembangkan kerangka karangan menjadi bentuk karangan narasi utuh, sebesar 44% pada siklus I, 71% pada siklus II, dan 89% pada siklus III. Peningkatan kemampuan menulis narasi siswa dapat dilihat dari nilai karangan siswa yang selalu meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sebesar 33% atau sebanyak 6 siswa. Pada siklus II sebesar 65% atau sebanyak 11 siswa dan pada siklus III sebesar 89% atau 16 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan teknik parafrase wacana dialog mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan sekaligus mampu meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa.