Penulis Utama : Sofi Maesaroh
NIM / NIP : K4416064
×

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : (1) perkembanga
PDMn jika dilihat dari perubahan AD/ART, jumlah siswa, dan dananya, (2) peran PDMn terhadap pelestarian seni pertunjukan wayang kulit gaya Mangkunegaran, (3) kendala dan strategi PDMn dalam melestarikan seni pertunjukan wayang kulit gaya Mangkunegaran.
Bentuk  penelitian  ini  adalah  deskriptif  kualitatif,   yaitu  data  yang diperoleh   dari   hasil   penelitian   disajikan   dalam   bentuk   naratif.   Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang tahapannya meliputi, pengumpulan data, reduksi data, sajian data, serta penyimpulan data.
Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat  disimpulkan  bahwa  :  (1)  PDMn
mengalami  perkembangan  yang  pesat  sejak  awal  berdirinya pada tahun  1931 sampai 1978. PDMn didirikan atas inisiatif  Sri Paduka Mangkunegara VII karena menurunnya kualitas kemampuan dalang di wilayah Kadipaten Mangkunegaran. Puncak perkembangan PDMn terjadi pada tahun 1968-1978, dibuktikan dengan siswa yang belajar di PDMn berjumlah 261 siswa yang berasal dari Jawa dan Sumatra. PDMn mulai mengalami kemunduran sejak tahun 2000, karena kekurangan dana dan dwija. PDMn pernah mengalami penurunan, namun peminatnya masih ada karena dianggap sebagai sumber legitimasi, artinya apabila belajar di PDMn maka otomatis mereka menjadi pewaris sah tradisi pewayangan dari jalur Mangkunegaran. (2) Peran PDMn terhadap pelestarian seni pertunjukan wayang kulit gaya Mangkunegaran, yaitu menyelenggarakan sekolah atau kursus dalang, kursus pembuatan wayang kulit, dan kursus kesenian lainnya yang berkaitan dengan pedalangan wayang kulit purwa, mengadakan pagelaran wayang kulit purwa, menerbitkan buku, serta melaksanakan kerjasama dan tukar-menukar kebudayaan dengan badan kebudayaan yang  lainnya. (3) Kendala dan strategi PDMn dalam melestarikan seni pertunjukan wayang kulit gaya Mangkunegaran, yaitu adanya saingan dari berbagai sekolah pedalangan ataupun sanggar yang ada di Surakarta, sistem pembelajaran di PDMn belum menerapkan model dan strategi yang inovatif sehingga dianggap membosankan, kurangnya promosi, lokasinya tidak strategis, dan kurangnya dana untuk pengelolaan PDMn. Strategi PDMn dalam melestarikan seni pertunjukan wayang kulit gaya Mangkunegaran yaitu, berusaha untuk mempertahankan keorisinilan pakem Mangkunegaran yang dibuktikan dengan sampai saat ini pertunjukan wayang kulit purwa yang diajarkan di PDMn masih menggunakan pakem jangkep, meskipun sudah berkembang pakeliran padat. Dengan demikian, keorisinilan pakem Mangkunegaran menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk belajar di PDMn.

Kata kunci: Pasinaon Dalang, Pelestarian Seni, Wayang Kulit

 

×
Penulis Utama : Sofi Maesaroh
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K4416064
Tahun : 2020
Judul : Peran Pasinaon Dalang Ing Mangkunegaran Sebagai Wadah untuk Melestarikan Seni Pertunjukan Wayang Kulit Gaya Mangkunegaran
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. KIP - 2020
Program Studi : S-1 Pendidikan Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS - Fak. KIP, Jur. Pendidikan Sejarah - K4416064 - 2020
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Isawati S.Pd., M.A.
2. Dadan Adi Kurniawan S.Pd., M.A
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.