Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SD Muhammadiyah 1 Karangayar, (2) Mendeskripsikan kegiatan-kegiatan pendukung dalam pelaksanaan   layanan bimbingan dan konseling di SD Muhammadiyah 1 Karanganyar, (3) Mendeskripsikan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SD Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, dan siswa. Data yang digunakan berupa data kualitatif dari peneliti yang berupa deskripsi dan analisis mengenai pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik uji validitas dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data pada penlitian ini melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling meliputi: (a) pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tergolong sudah cukup baik karena sesuai dengan standar yang diharapkan; (b) pada aspek perencanaan berada pada persentase 53% (sedang); (c) pada aspek pelaksanaan berada pada persentase 86% (sangat baik); (d) pada aspek evaluasi berada pada persentase 31% (kurang); (e) pada aspek tindak lanjut berada pada persentase 85% (sangat baik); (2) kegiatan pendukung dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling meliputi: (a) kunjungan ke rumah siswa yang dilakukan oleh masing-masing guru kelas; (b) sekolah melakukan kegiatan konferensi kasus yang diikuti oleh guru dan wali murid; (c) sekolah bekerjasama dengan pihak luar (psikolog) dalam menangani masalah yang dialami siswa yang sudah tidak dapat ditangani oleh guru kelas atau kepala sekolah; (d) aplikasi instrumentasi dilakukan
dengan cara pengisian angket yang dilakukan oleh siswa guna mengtahui minat dan bakat siswa; (3) hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling meliputi: (a) guru merasa kesulitan dalam membuat perencanaan bimbingan konseling karena keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki; (b) guru mengalami  kesulitan dalam  melakukan  evaluasi  terhadap  pelaksanaan  layanan bimbingan dan konseling karena keterbatasan waktu yang dimiliki, sehingga evaluasi hanya dilakukan sesuai dengan kemampuan guru.
Kesimpulan penelitian ini adalah pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SD Muhammadiyah 1 Karanganyar tergolong baik. Kegiatan pendukung yang dilakukan SD Muhammadiyah 1 Karanganyar sudah cukup membantu dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Hambatan dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling berupa keterbatasan waktu guru dalam membuat perencanaan dan mengevaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

Kata Kunci: Pelaksanaan, Bimbingan Dan Konseling, Siswa