Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan implementasi kecakapan abad ke-21 pada pembelajaran perbankan dasar kelas X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1 di SMK Negeri 1 Bawang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus. Sumber data pada penelitian ini adalah  peristiwa berlangsungnya kegiatan belajar mengajar perbankan dasar, informan dan dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bagian kurikulum, kepala program keahlian Akuntansi Keuangan dan Lembaga, guru pengampu mata pelajaran perbankan dasar, tenaga kependidikan terkait, sedangkan dokumen sebagai sumber data terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku pegangan guru maupun buku pegangan siswa, soal evaluasi beserta daftar nilai peserta didik, serta literatur lain yang terkait. Teknik triangulasi sumber sebagai uji kredibilitas data yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan analisis data interaktif (interactive model of analysis) dari Miles and Huberman dengan melakukan kegiatan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru telah mengimplementasikan kecakapan abad ke-21 dengan mengikuti Panduan Implementasi Kecakapan Abad Ke-21 Kurikulum 2013 di SMA/SMK yang dikeluarkan oleh Kemendikbud (2017) pada kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa. Pada tahap perencanaan, guru menyusun RPP yang terintegrasi dengan kecakapan abad ke-21. Selanjutnya, pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring dengan memanfaatkan platform Google Classroom, Quizizz dan Google Meet sebagai teknologi dalam pembelajaran, dan penilaian hasil belajar menggunakan penilaian kurikulum 2013 yaitu penilaian autentik meliputi penilaian ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kecakapan abad ke-21 belum optimal diimplementasikan pada pembelajaran perbankan dasar kelas X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1 di SMK Negeri 1
Bawang. Hal ini disebabkan karena masih terdapat kecakapan abad ke-21 yang belum diimplementasikan dengan baik yaitu kecakapan kreativitas dan inovasi (creativity and innovation skills).

Kata  Kunci:  Implementasi,  Kecakapan  Abad  ke-21,  Pembelajaran  Perbankan
Dasar.