×
Film sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan pesannya. Di dalam film berbagai fenomena dan kenyataan tentang kehidupan sehari-hari disajikan melalui berbagai adegan dan dialog. Salah satu fenomena yang dapat diangkat dalam film adalah kenyataan tentang ketidakadilan gender. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pesan tentang representasi ketidakadilan gender yang terdapat pada film A Star Is Born.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis Teun A Van Dijk dimana dalam analisis wacana model ini dibagi menjadi 3 bagian level. Pertama pada level teks terbagi menjadi tiga : struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Pada level kognisi sosial dibahas mengenai kesadaran mental penulis scenario kemudian pada level konteks sosial melihat bagaimana perkembangan wacana di masyarakat. Berfokus pada masyarakat sosial Amerika Serikat terutama di lingkungan industri Hollywood.
Studi ini menemukan bahwa terdapat tema besar dalam film A Star is Born, bagaimana seorang wanita dibantu oleh pria dalam mencapai impian tertingginya. Mewakili ketidakadilan gender bagi perempuan, didukung oleh sub-sub topik seperti subordinasi, beban kerja ganda, marginalisasi perempuan, kekerasan terhadap perempuan termasuk kekerasan mental / psikologis, dan kekerasan seksual. Penulis naskah film ini ingin menyampaikan karakter yang jujur mengikuti kenyataan yang dapat membuat penonton merasa terwakili. Cerita semacam ini sudah sering dibuat di film-film Hollywood namun tetap mendulang sukses, menggambarkan bahwa hal-hal seperti ini masih sangat relevan di masyarakat.
Kata kunci : Komunikasi Massa, Film, Ketidakadilan Gender, Analisis Wacana Kritis Van Dijk, Hollywood