×
Adanya globalisasi dalam bidang ekonomi di dunia membuat persaingan antara pelaku ekonomi semakin ketat. Di Indonesia, munculnya MEA membuat semakin bebasnya investor asing masuk ke Indonesia. Rumah Kreatif BUMN (RKB) sebagai salah satu sektor publik yang dibentuk dari program Corporate Social Responsibility (CSR) kementerian BUMN bersama beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adanya Rumah Kreatif BUMN diharapkan dapat menjadi inovasi dan memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia. Salah satu Rumah Kreatif BUMN sudah diterapkan di Kota Yogyakarta berada dibawah payung Bank BRI sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar dan membina para pelaku UMKM Indonesia agar berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara mendalam efektivitas kinerja terkait inovasi, inkubator bisnis, dan dampak kehadiran RKB Yogyakarta dalam mengembangkan UMKM binaannya. Penelitian ini berupa studi kasus di Rumah Kreatif BUMN BRI Yogyakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori difusi, adopsi inovasi, dan teori fungsionalisme struktural. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah pihak manajer Rumah BUMN Yogyakarta dan UMKM binaannya. Analisis data dilakukan dengan berpangkal dari empat kegiatan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program inkubator BRI di Rumah Kreatif BUMN BRI Yogyakarta dalam mengembangkan UMKM binaannya sudah efektif. Hal tersebut terlihat dari bagaimana UMKM mengadopsi dan menerapkan inovasi program inkubator BRI yang secara nyata adalah perubahan perilaku anggota dalam hal bisnis dan mindset setelah mengikuti program RKB. Difusi inovasi meliputi tiga ragam saluran antara lain saluran interpersonal, saluran media, dan saluran kelompok. Dalam RKB ini terdiri dari beberapa program antara lain pelatihan bisnis, konsultasi bisnis, praktek kerja, dan evaluasi. Adapun faktor pendorong program inkubasi ini adalah materi pelatihan bertahap, adanya bantuan dari BRI, adanya pendampingan mentor. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kesulitan dalam menyatukan waktu luang, pendampingan kurang maksimal, dan kegiatan mengalami vakum. Dampak program RKB antara lain administrasi usaha menjadi lebih teratur, relasi bisnis bertambah, ilmu bisnis dapat diimplementasikan, usaha anggota lebih dikenal, perubahan mindset anggota, perubahan pola perilaku dalam mendapatkan bahan baku, produksi, pemasaran, dan menambah pendapatan.
Kata kunci: Efektivitas, Pemberdayaan, Program Inkubasi, RKB