×
Hutan merupakan ekosistem hamparan lahan yang didalamnya terdapat sumber daya alam hayati dengan hampir seluruh lahannya diisi oleh pepohonan. Pengelolaan hutan merupakan salah satu cara agar hutan tetap terjaga baik. Pengelolaan hutan akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan seperti keseimbangan hidrologi atau aspek tata air. Infiltrasi merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari siklus hidrologis. Infiltrasi adalah proses masuknya air kedalam tanah secara vertikal. Laju infiltrasi yang tinggi tidak hanya dapat meningkatkan jumlah air yang tersimpan dalam tanah tetapi juga dapat mengurangi potensi erosi dan banjir. KHDTK Gunung Bromo UNS terletak di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang memiliki jenis tanah alfisol dengan enam penggunaan lahan, yaitu Bekas Persemaian, Campuran, Mahoni, Pinus, Pinus-Mahoni dan Peremajaan. Jenis tanaman penutup lahan dan karakteristik tanaman yang berbeda, akan berpengaruh terhadap keadaan tanah dan kemampuan dalam meresapkan air masuk kedalam tanah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui laju infiltrasi disetiap jenis tanaman penutup lahan yang berbeda-beda. Perhitung laju infiltrasi menggunakan metode philip. Berdasarkan klasifikasi laju infiltrasi di KHDTK gunung Bromo didapatkan empat kelas dari Agak cepat (Mahoni), sedang (Pinus dan Pinus-Mahoni), agak lambat (Campuran), lambat (Bekas Peremajaan dan Persemaian). Perbedaan nilai laju infiltrasi ini dipengaruhi oleh keadaan vegetasi, topografi, dan sifat fisik tanah. Hasil analisis statistika juga menunjukan hubungan sangat signifikan antar tanaman penutup lahan dengan laju infiltrasi. Lalu laju infiltrasi juga berkorelasi terhadap kondisi lengas tanah, porositas dan permeabilitas tanah. Semua hasil yang didaptakan dalam penelitian ini diharapkan sebagai wawasan dan informasi sebagai data acuan untuk dilakukkannya penelitian lanjut kedepannya, dikarenakan di KHDTK Gunung Bromo belum pernah ada suatu riset atau penelitian topik ini sebelumnya.