Penelitian dilaksanakan di Karanglo, Klaten dan Laboratorium Hama dan Penyakit  Tumbuhan  Fakultas  Pertanian  UNS  dari  Juli  2017  sampai  Oktober 2017. Penelitian merupakan percobaan lapang dengan purposive sampling menggunakan 5 petak sawah. Satu petak sawah berada ditengah ditanami C. sulphureus pada pematangnya,  empat  petak sawah  lain  berada  disetiap  sisi petak tengah sebagai blok. Blok 1 (B1) berada di Selatan petak tengah, blok 2 (B2) berada di Timur petak tengah, blok 3 (B3) berada di Utara petak tengah, blok 4 (B4) berada di Barat petak tengah. Pengamatan sampel blok tengah (B0) menggunakan metode X dan diambil 30 rumpun padi sebagai sampel. Pengamatan blok 1, blok 2, blok3, dan blok4 dilakukan berdasarkan jarak padi dari C. sulphureus. Adapun jarak pengamatan yang digunakan adalah jarak 1 meter dari C. Sulphureus (J1), jarak 2 meter dari C. Sulphureus (J2), jarak 4 meter dari C. Sulphureus (J3), jarak 6 meter dari C. Sulphureus (J4), jarak 8 meter dari C. Sulphureus (J5). Setiap jarak pengamatan diambil 6 rumpun padi pada tiap blok, sehingga terdapat 30 rumpun padi di setiap bloknya sebagai sampel. Pengamatan juga dilakukan pada C. sulphureus dengan mengambil 30 tanaman secara acak untuk diamati musuh alami (predator dan parasitoid). Metode pengamatan yang digunakan adalah metode mutlak. Variabel yang diamati  adalah  jenis  musuh  alami,  kelimpahan  musuh  alami  dan  tingkat parasitasi parasitoid. Musuh alami yang ditemukan diidentifikasi dan diolah menggunkan uji T.
Hasil penelitian menunjukkan Jenis musuh alami yang ditemukan disetiap blok tanaman padi memiliki kesamaan, jenis paling dominan ditemukan yaitu familia  Staphylinidae,  Coccinellidae,  Lycosidae  dan  Oxyopidae.  Penggunaan tanaman  C.  sulphureus  berpengaruh  signifikan  terhadap  kelimpahan  musuh alami. Tingkat parasitasi parasitoid Telenomus sp. paling tinggi dekat dengan C. sulphureus. Hal ini menunjukkan tingkat parasitasi parasitoid tidak terpengaruh dengan sifat repellent C. sulphureus.