Metode dasar penelitian adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Kanor karena termasuk daerah penghasil padi yang tinggi di Kabupaten Bojonegoro. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah (1) Analisis biaya dan pendapatan; (2) Analisis R/C Rasio; (3) Analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi dan penerimaan usahatani    padi    varietas    ciherang    yaitu    Rp    8.449,23/kg/MT    dan    Rp41.257.590,1/ha/MT.   Pendapatan   Rp   24.632.180,4/ha/MT,   keuntungan   Rp16.980.725,25/ha/MT  dan  efisiensi  1,69.  Hasil  analisis  regresi  menunjukkan bahwa 84,1% pendapatan usahatani padi di Kecamatan Kanor dapat dijelaskan oleh seluruh faktor dalam penelitian ini. Sisanya 15,9% dijelaskan oleh faktor lain seperti cuaca, iklim, pengalaman berusahatani, umur petani, teknologi dan lain- lain. Uji t menunjukkan bahwa secara parsial luas lahan, biaya benih, dan biaya tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usahatani padi di Kecamatan Kanor, sedangkan biaya pupuk organik, biaya pupuk urea dan biaya obat-obatan  tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani padi di Kecamatan Kanor. Saran dalam penelitian ini adalah peningkatan faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi seperti jumlah biaya benih padi serta efisiensi penggunaan lahan dan biaya tenaga kerja. Diharapkan adanya dukungan pemerintah dalam menjamin ketersediaan input pertanian seperti benih dan pupuk. Penggunaan inovasi teknik budidaya padi apung untuk meminimalisir permasalahan akibat banjir.