Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis. Metode  penentuan  lokasi  penelitian  dilakukan  secara  purposive  di  Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling untuk petani padi benih, dan teknik accidental sampling untuk petani padi konsumsi. Data yang digunakan adalah data primer  dan  sekunder.  Teknik  pengumpulan  data  dilakukan  dengan   observasi, wawancara, dan pencatatan. Metode analisis data yang digunakan meliputi: (1) Analisis Biaya; (2) Analisis Penerimaan; (3) Analisis Keuntungan; (4) Analisis Efisiensi; (5) Analisis Profitabilitas dan (6) Analisis Komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan biaya total usahatani padi untuk benih di Kabupaten Karanganyar adalah Rp22.983.454/ha, dengan penerimaan sebesar Rp34.989.150/ha sehingga diperoleh keuntungan usahatani sebesar Rp12.014.696/ha. Sedangkan biaya total usahatani padi konsumsi di Kabupaten Karanganyar adalah Rp22.054.424/ha, dengan penerimaan sebesar Rp29.987.760/ha sehingga diperoleh keuntungan usahatani sebesar Rp7.933.336/ha. Nilai efisiensi dan profitabilitas dari usahatani padi untuk benih yaitu 1,52 dan 0,52. Nilai efisiensi dan profitabilitas usahatani padi konsumsi sebesar 1,36 dan 0,36. Hasil uji statistik (t-test) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keuntungan, efisiensi, dan profitabilitas antara usahatani padi untuk benih dan padi konsumsi.
Adapun saran untuk petani padi benih agar meningkatkan kemampuan budidayanya sehingga dapat menghasilkan benih yang lebih berkualitas. Saran kepada Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Dinas Pertanian yaitu mengadakan penyuluhan dan pelatihan rutin untuk meningkatkan kemampuan budidaya petani.