×
Beberapa waktu terakhir terjadi penolakan terhadap 14 anak pengidap HIV/AIDS, yang saat ini berada di rumah singgah Yayasan Lentera Surakarta ADHA (Anak Dengan HIV/AIDS) oleh orang tua murid di Surakarta. Penyebab dari penolakan itu dilatarbelakangi oleh orang tua siswa SDN Purwotomo yang tidak berkenan anak-anaknya berada satu sekolah dengan anak-anak pengidap HIV/AIDS karena takut tertular. Melihat dari fenomena tersebut, semakin membenarkan adanya diskriminasi terhadap para penderita HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan pengasuh Yayasan Lentera Surakarta dalam mendampingi anak-anak yang ditolak bersekolah.
Teori yang digunakan oleh peneliti adalah Teori Komunikasi Humanisme yang didasarkan pada pendekatan humanistik. Pendekatan humanistik merupakan salah satu landasan dasar untuk lebih menghargai eksistensi anak apapun keadaannya.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Dalam penelitian ini mengambil 3 orang informan yang merupakan pengurus sekaligus pengasuh di Yayasan Lentera Surakarta. Peneliti menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.
Hasil dari penelitian setelah dilakukan pendampingan dari para pengasuh adalah anak-anak menunjukkan gejala yang positif karena mereka berada di lingkungan yang sangat mendukung, didampingi dari mulai dikeluarkan dari sekolah hingga mendapatkan sekolah baru, lingkungan, dan teman-teman yang baru. Lingkungan yang menerima kondisi mereka sebagai pengidap HIV/AIDS.
Keyword: Strategi Komunikasi, Teori Komunikasi Humanisme, ADHA