Saat ini sistem pembayaran telah menjadi pusat perhatian Bank Indonesia. Hal ini disebabkan karena sistem pembayaran merupakan indikator kestabilan keuangan. Apabila stabilitas keuangan terganggu, maka akan berdampak pada sistem keuangan suatu negara dan kemudian akan berdampak pada perekonomian secara menyeluruh. Semakin baik sistem keuangan suatu negara, semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Sistem pembayaran yang menjadi fokus utama bank Indonesia, telah mengalami berbagai macam inovasi, salah satunya beralihnya alat pembayaran tunai menjadi non tunai. Beralihnya alat pembayaran yang dipilih masyarakat dari tunai ke non tunai juga didukung oleh program Bank Indonesia yaitu Gerakkan Nasional Non Tunai. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh pembayaran non tunai terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan  untuk menemukan bukti empiris bahwa inflasi dapat memoderasi hubungan antara pembayaran non tunai dan pertumbuhan ekonomi. Variabel Pembayaran Non Tunai dalam penelitian ini meliputi pembayaran menggunakan kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik dengan melihat nominal transaksi untuk menggambarkan setiap variabel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series berupa triwulanan pada periode penelitian tahun 2010-2020. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pembayaran non tunai menggunakan kartu Debit dan uang elektronik berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan pembayaran non tunai menggunakan kartu Kredit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang berperan sebagai pemoderasi terbukti dapat memoderasi hubungan antara pembayaran non tunai terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Kata  Kunci:  Pertumbuhan  Ekonomi,  Pembayaran  Non  Tunai,  Alat Pembayaran Menggunakan Kartu, Uang Elektronik, Inflasi.