Penulis Utama : Febi Windu Herdiani
NIM / NIP : C0616015
×

Kegiatan membatik dengan teknik yang unik yang dikerjakan oleh pengrajin disabilitas Tungrahita di desa Simbatan, Magetan. Sebelum diterjunkan untuk memproduksi batik, para tunagrahita diajarkan cara merawat diri yang dilakukan dua kali seminggu dengan belajar mandi, sikat gigi, berpakaian yang rapi dan bersih diterapkan selama satu tahun. Selain PMDS diadakan pelatihan pembuatan batik yang diajarkan pertama adalah pengenalan alat dan bahan, kedua bagaimana cara membuat batik tahap demi tahap dari pembentangan kain hingga pewarnaan. Keunikan antara fenomena disabilitas dengan karya batik tersebut, menjadi awal ketertarikan   untuk   mengkaji   estetika   batik   ciprat   yang   diproduksi   oleh penyandang Tunagrahita di Desa Simbatan Magetan. Penilaian subjektif dan objektif dapat memengaruhi hasil dari karya yang dibuat, hal ini membuat batik ciprat memiliki keunikan dan kekuatan tersendiri dalam kehidupan para tunagrahita. Karena batik ini dapat mengubah presepsi orang lain terhadap tunagrahita yang banyak disepelekan karena dirasa tidak bisa melakukan apa-apa, akan tetapi batik ini menjadi bukti bahwa tunagrahita mampu melakukan hal yang sama seperti orang normal. Pengajaran para penyandang tunagrahita sebaiknya dilakukan sejak dini, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para penyandang yang sudah berumur dewasa juga masih dapat dibimbing dengan cara bimbingan menggunakan perlakuan khusus tetapi para tunagrahita ini tetap bisa diajarkan sedikit demi sedikit.

Kata Kunci : Batik Ciprat, Tuna Grahita, Estetika