Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan 
departemen QC, implementasi sistem aplikasi baru SIMQU, dan permasalahan yang
dihadapi departemen QC pada PT. Solo Murni.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode deskriptif. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dengan wawancara dan observasi, sedangkan
untuk data sekunder diperoleh dengan memeriksa jurnal dan buku-buku.
Dari hasil peneltian yang dilakukan dapat disimpulkan yaitu kegiatan
operasional sampel pada departemen QC telah mengalami perkembangan yang baik
yaitu dengan kemajuan teknologi dalam bisnis tepatnya penggunaan sistem aplikasi
SIMQU yang dapat membantu kegiatan operasional sampel dengan efektif dan
efisien, dibandingkan sebelumnya transaksi operasional sampel dilakukan dengan
pencatatan manual. Implementasi sistem aplikasi SIMQU belum sepenuhnya
sempurna dan masih terdapat kekurangan dalam sistem aplikasi SIMQU atau sistem
error, data sampel belum semuanya terinput pada sistem aplikasi SIMQU, faktor
manusia sering tidak mematuhi peraturan dalam penanganan sampel. 
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini supaya bisa dijadikan evaluasi
bagi perusahaan yaitu manajer QC supaya memberikan perhatian lebih dan dorongan
kepada admin sampel untuk mempercepat proses penginputan data sampel dengan
tujuan efisiensi waktu pada saat proses peminjaman sampel supaya sampel siap untuk
dipinjamkan kepada inspektor tanpa harus input data sampel terlebih dahulu, aplikasi
SIMQU merupakan hasil kembangan dari management trainee. Management trainee
merupakan proses pelatihan terhadap karyawan baru. Mangement trainee melakukan
perbaikan sistem pada software aplikasi SIMQU untuk mengevaluasi dan mengatasi
kendala terjadinya bug pada sistem yaitu penerimaan saat klik barcode muncul data
tidak ada, sampel sudah dikembalikan namun di laporan belum kembali masih
tercatat, salah tanggal ketika otomatis scan masuk dan keluar. Selanjutnya
management trainee melakukan analisis sistem dalam melakukan evaluasi terhadap
fungsionalis sistem yang belum sempurna seperti belum adanya fungsi untuk
mengecek jumlah JOP datang per hari, belum adanya fungsi hapus ketika salah
melakukan tambah stok dan terlanjur disimpan, management trainee melakukan
sosialisasi dan pelatihan terkait implementasi  SIMQU pada seluruh karyawan QC
setiap jam kerja selesai untuk meminimalkan kesalahan yang terjadi pada saat 
kegiatan operasional berikutnya, supervisor lebih tegas dalam pengawasan kepada
QC kaitannya dengan operasional sampel supaya admin sampel dan inspektor tidak
melanggar peraturan yang akan menghambat kegiatan operasional sampel.