×
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Tumbuhan
Fakultas Pertanian Univeristas Sebelas Maret Surakarta pada Oktober 2019 hingga Maret 2020. Penelitian ini menggunakan eksplan tunas pachira yang merupakan bagian fase vegetatif pachira. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola factorial (2 faktor) yaitu: Faktor pertama taraf konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu = A1 : 0 IAA, A2 : 2 ppm IAA, A3 : 4 ppm IAA, A4 : 6 ppm IAA. Faktor kedua taraf konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu: B1 : 0 ppm BAP, B2 : 0,5 ppm BAP, B3 : 1 ppm BAP. Kombinasi kedua faktor tersebut menghasilkan kombinasi perlakuan sebanyak 12 satuan percobaan. Variabel pengamatan meliputi saat muncul kalus, tekstur kalus, warna kalus. Hasil penelitian berupa data kualitatif dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan BAP tunggal pada media membentuk kalus tercepat, penambahan auksin (IAA) pada media tidak diperlukan untuk membentuk kalus pada eskplan pachira. Kombinasi ZPT yang ditambahkan pada media membentuk warna kalus pachira coklat dan putih kecoklatan karena penambahan IAA dinilai terlalu tinggi menyebabkan peningkatan terbentuknya kalus berwarna coklat. Pencoklatan pada kalus menunjukkan menurunnya aktivitas pembelahan sel sehingga daya regenerasi kalus berkurang yang disebabkan konsentrasi auksin yang sangat tinggi.