Combro merupakan makanan khas dari Jawa Barat yang terbuat dari parutan singkong dengan isian oncom di dalamnya. Kandungan gizi pada combro yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Combro banyak digemari oleh  masyarakat,  namun  combro  termasuk  dalam  pangan  semi  basah  yang memiliki daya simpan rendah. Sehingga dilakukan upaya pengembangan inovasi produk combro dengan metode frozen. Hal ini bertujuan agar combro memiliki daya simpan yang lebih lama dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas serta lebih praktis dalam penyajiannya. Selain itu tren pola konsumsi masyarakat Indonesia sekarang ini juga mengalami pergeseran, masyarakat cenderung lebih memilih makanan ready to serve dan sebagian beralih ke produk makanan beku (fozen food). Pembuatan frozen combro dilakukan dengan melalui tahapan pengupasan, pencucian, pemarutan, pencampuran, pembuatan isian combro, pemasukan isi, pembentukan combro, pengemasan, dan proses pembekuan. Analisis sensori dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap produk  frozen  combro   yang  dihasilkan.   Pada  analisis  sensoris  terdapat  5 parameter penilaian yaitu warna, aroma, rasa, tekstur, dan overall. Berdasarkan hasil analisis sensori, frozen combro dengan perlakuan pembekuan langsung ke dalam freezer adalah sampel yang terpilih. Kemudian dilakukan analisis kimia yang meliputi uji kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, dan kadar asam lemak bebas (FFA). Berdasakan hasil analisis kimia sampel frozen combro diperoleh kadar air 41,66%, kadar abu 1,94%, kadar lemak
14,56%, kadar protein 1,67%, kadar karbohidrat 40,16% dan FFA sebesar 0,74%.
Berdasarkan analisis kelayakan usaha didapatkan NPV sebesar Rp. 93.108.083,05 dengan MARR 10%, nilai IRR sebesar 45,093%, Net B/C ratio sebesar 2,05 dan Gross B/C ratio sebesar 1,07.

Kata Kunci: Praktik Produksi, Frozen Combro