×
Jagung merupakan tanaman pangan terpenting di dunia selain padi dan
gandum. Kebutuhan dan permintaan jagung nasional terus meningkat setiap
tahun. Permintaan jagung untuk pangan, pakan, dan kebutuhan bahan baku
lainnya akan terus bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,
peningkatan pendapatan serta daya beli di masyarakat. Pertambahan jumlah
penduduk mengakibatkan kebutuhan lahan pemukiman dan perubahan fungsi
lahan pertanian juga akan terus meningkat. Selain hal tersebut, rendahnya
produktivitas jagung disebabkan oleh teknik budidaya yang tidak intensif. Upaya
peningkatan produksi jagung dapat dilakukan dengan penerapan teknologi
seperti penggunaan varietas unggul dan pemupukan. Faktor penting lain yang
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung ialah pengaturan jarak tanam.
Pengaturan jarak tanam berpengaruh terhadap jumlah tanaman, proses
penerimaan cahaya matahari, air dan unsur hara yang akan berpengaruh pula
pada terjadinya proses fotosintesis serta asimilasi antar tanaman.
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh perbedaan jarak
tanam terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida serta mengevaluasi jarak
tanam yang dapat meningkatkan pertumbuhan hasil jagung hibrida. Penelitian
dilaksanakan di Lahan Percobaan UNS Jumantono, Karanganyar, Laboratorium
Kimia dan Kesuburan Tanah serta Laboratorium Ekologi dan Manajemen
Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
mulai Juni-November 2019. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode
eksperimen dengan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) 1 faktor yaitu
jarak tanam. Faktor perlakuan terdiri dari 4 taraf, antara lain jarak tanam
60 cm x 30 cm (J1); jarak tanam 60 cm x 40 cm (J2); jarak tanam 60 cm x 50 cm
(J3); dan jarak tanam 60 cm x 60 cm (J4). Tiap perlakuan terdapat 6 ulangan
sehingga dihasilkan 24 petak percobaan. Benih jagung hibrida yang digunakan
ialah BISI-2. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang,
jumlah daun, indeks luas daun, berat segar brangkasan, berat kering
brangkasan, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, jumlah
tongkol pertanaman berat biji pertanaman, berat biji perpetak, berat 100 biji, dan
jumlah biji pertanaman. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji ragam
(ANOVA) taraf 5% menggunakan program SPSS, kemudian dilakukan uji beda
Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan jarak tanam 60 cm x 30 cm meningkatkan
Indeks Luas Daun dibandingkan perlakuan 60 cm x 60 cm. Jarak tanam 60 cm x
60 cm meningkatkan berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot,
jumlah tongkol pertanaman dan berat biji pertanaman dibandingkan dengan jarak
tanam 60 cm x 30 cm. Jarak tanam 60 cm x 60 cm dapat meningkatkan kualitas
hasil per tanaman tetapi belum dapat meningkatkan kuantitas hasil jagung
hibrida. Jarak tanam 60 cm x 40 cm cenderung memberikan hasil tertinggi yaitu
1,27 ton/ha, 6,5% lebih tinggi dari 60 cm x 30 cm dan 17,5?ri 60 cm x 60 cm.