Alasan  yang  mendasari  dilakukannya  penelitian  ini,  keberadaan Komunitas Pojok Budaya yang melakukan pelestarian serta revitalisasi terhadap permainan dan mainan tradisional. Menggunakan teori praktik sosial Pierre Bourdieu penelitian ini menganalaisis akumulasi modal yang dimiliki Pojok Budaya melalui habitus yang tercipta. Berdasarkan modal dan habitus yang dimiliki menunjukan bahwa Pojok Budaya bergerak dalam strategi pasif untuk mencapai arena komunitas sastra, yakni memanfaatkan relasi-relasi yang ada sehingga berguna menunjukan eksistensinya.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (i) Bagaimana latae belakang Komunitas Pojok Budaya dalam hubungannya dengan sastra lisan? (ii) Bagaimana upaya Komunitas Pojok Budaya dalam mengenalkan sastra lisan epada masyarakat awam? (iii) Bagaimana pencapaian yang diperoleh Komunitas Pojok Budaya atas upayanya mengenalkan sastra lisan?

Tujuan penelitian ini mencakup dua hal, yakni: (i) Mendeskripsikan bagaimana latar belakang Komunitas Pojok Budaya dalam bidang sastra lisan, (ii) Mendeskripsikan modal- modal yang dimiliki Komunitas Pojok Budaya sebagai bagian terpenting dalam mengenalkan sastra lisan kepada masyarakat awam, dan (iii) Mendeskripsikan bagaimana usaha Komunitas Pojok Budaya dalam mempertahankan eksistensinya di arena sastra lisan.

Data   penelitian   ini   berupa   observasi   di   Pojok   Budaya,   kemudian melakukan wawancara kepada narasumber. Sumber data berasal dari hasil wawancara, untuk menguatkan hasil wawancara tersebut peneliti melakukan studi dokumen dengan mencari informasi berupa kegiatan yang dilakukan dan penghargaan yang telah dicapai oleh Pojok Budaya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumen, observasi partisipatif, dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah metode penyajian hasil analisis data.

Simpulan  penelitian  ini  adalah:  (i)  Pojok  Budaya  memiliki  modal ekonomi, modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik, (ii) Habitus Pojok Budaya diciptakan melalui Kampoeng Dolanan dan PAUD Among Siwi, dan (iii) Strategi yang digunakan untuk menempati arena sastra adalah strategi reproduksi.

Kata kunci: Sastra Lisan, Pierre Bourdieu, Arena Sastra.