Tujuan penelitian ini mencangkup tiga hal, yakni: (i) Mengetahui tata naratif teks Ayat-Ayat Cinta 2 dalam merepresentasikan Islam, (ii) Mengetahui wacana keislaman subjek dalam menghadapi arus modernitas atau globalisasi, dan (iii) Mengetahui strategi subjek dalam ruang  perjumpaan dengan wacana modernitas atau neokolonialisme.
Data primer pada penelitian ini berupa tata naratif teks novel Ayat-Ayat Cinta 2 yang merepresentasikan Islam. Data sekunder pada penelitian ini adalah segala bentuk informasi mengenai latar belakang kehidupan Habiburrahman El Shirazy. Sumber data primer yang digunakan adalah novel Ayat-Ayat Cinta 2. Sumber data sekunder berasal dari internet dan biografi penulis dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca dan mencatat. Metode interpretasi data dilakukan dengan menunjukkan wacana-wacana melalui oposisi-oposisi yang ada dalam teks.
Simpulan pada penelitian ini adalah: (i) Gagasan yang dimiliki subjek merupakan gagasan mengenai identitas keislaman yang dikenalkan di Indonesia dan keislaman yang dihadapkan pada wacana modernitas atau globalisasi, (ii) Kesempurnaan identitas dengan mendekatkan diri pada budaya dan tradisi asing menimbulkan sifat ambigu dan polisemi karena subjek juga terjebak pada lokalitas dirinya sebagai orang Timur, (iii) Gagasan-gagasan yang disuarakan subjek menunjukan resistansi dan adaptasi subjek dalam menghadapi modernitas atau neokolonialisme.

Kata Kunci: Identitas, Modernitas, Neokolonialisme, Pascakolonial