Desa Jaten, Kecamatan Juwiring, Klaten dikenal dengan pola tanam padi secara terus menerus tanpa adanya pergantian tanam dengan komoditas lain. Pengairan dengan irigasi menjadi solusi kebutuhan air khususnya saat musim kemarau. Hal tersebut diduga menyebabkan sulit terputusnya siklus hidup hama di lahan padi, salah satunya penggerek batang padi kuning (S. incertulas) yang keberadaannya juga dominan ditemukan di lahan irigasi atau lahan tadah hujan. S. incertulas di lahan dapat merusak dan menurunkan hasil produksi padi. Penggunaan sistem tanam dengan pengaturan jarak tanam yang sesuai dapat menurunkan kerusakan akibat S. incertulas. Sistem tanam jajar legowo 2:1 merupakan cara tanam padi dimana setiap dua baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong yang memiliki jarak dua kali jarak antar tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam jajar legowo 2:1 terhadap penggerek batang padi dan musuh alaminya. Penelitian dilaksanakan di lahan petani pada dua petak lahan. Lahan pertama menggunakan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan lahan kedua menggunakan sistem tanam konvensional sebagai pembanding. Proses budidaya di lahan pengamatan mulai pengolahan tanah, penanaman hingga pengendalian organisme pengganggu tanaman mengikuti perlakuan yang dilakukan oleh petani. Berdasarkan hasil penelitian dari variabel yang diamati,  pada lahan  padi  sistem  tanam  jajar  legowo  2:1  pengaruhnya  terhadap populasi imago dan telur S. incertulas, populasi predator serta intensitas kerusakannya cenderung lebih rendah. Namun keanekaragaman jenis predator yang ditemukan lebih banyak dibandingkan pada lahan konvensional. Analisis statistik yang digunakan menunjukkan hasil berbeda nyata pada variabel populasi telur S. incertulas dan tidak berbeda nyata pada variabel populasi imago, predator maupun intensitas kerusakan akibat S. incertulas.  Pengamatan terhadap parasitoid telur S. incertulas dan tingkat parasitasinya hanya ditemukan parasitoid Telenomus sp. dengan parasitasi sebesar 31,2 %.

Kata kunci: Intensitas kerusakan, Populasi, S. incertulas.