Seiring dengan pertumbuhan virus covid-19 yang diawali pada tahun 2019, banyak orang yang mulai menjual masker tanpa memperhatikan standar yang ditetapkan untuk menjaga penggunanya dari droplet, virus, dan kotoran. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan masker juga masih sangat kurang, dengan berbagai alasan seperti masker yang digunakan panas, atau merasa diri sehat jadi tidak perlu menggunakan masker. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan sebuah penelitian deskriptif kualitatif untuk menemukan rancangan produk, media komunikasi, serta media pendukung yang sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hasil dari karya ilmiah ini adalah masker kain batik tulis 3 lapis berbahan katun 100%. Alasan digunakannya kain 3 lapis adalah untuk memenuhi standar masker yang aman menyaring virus menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sementara penggunaan kain katun adalah agar masker yang dibuat sejuk untuk digunakan dan menyerap keringat dengan baik.  Dalam  perancangannya,  produk  masker  kain  batik  tulis  dengan  merk
‘Maratani’ ini memposisikan diri menjadi penyedia masker dengan desain yang unik, bahan yang sesuai standar, namun tetap nyaman untuk digunakan dalam kondisi apapun untuk orang dewasa berusia 25-40 tahun dan keluarga mereka. Strategi kreatif yang digunakan dalam membuat karya masker batik tulis ini adalah dengan menggunakan warna yang cerah untuk produk, warna coklat untuk memperkuat kesan handmade pada kemasan, namun monokrom pada media promosi untuk memberi kesan premium.  Didukung dengan media komunikasi melalui website serta toko online, serta diperkuat promosi melalui media sosial WhatsApp dan Instagram, diharapkan masyarakat Indonesia menjadi lebih nyaman serta tidak merasa keberatan untuk menggunakan masker kain batik tulis ini untuk mempertahankan kesehatan diri mereka dan orang-orang tercinta, baik dari virus maupun kotoran dan debu.

Kata kunci: Masker Kain, Batik Tulis