Abstrak

Latar Belakang: Pengelolaan aset kesehatan di rumah sakit merupakan permasalahan yang kompleks. Rumah sakit milik pemerintah menggunakan 2 aplikasi dari Kementerian Dalam Negeri yang dikembangkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan disebut Simda BMD dan Kementerian Kesehatan disebut ASPAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan aset kesehatan berbasis aplikasi Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan pada 3 Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Boyolali.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dilakukan di 3 Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Boyolali. Informan kunci adalah bendahara barang, bendahara  penyimpan barang, penanggung jawab perencanaan dan pelaporan, penanggung jawab ASPAK, kasi penunjang medis dan kasubag tata usaha. Informan dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi non partisipatif dan observasi dokumen. Analisis data menggunakan tiga aktifitas utama yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 
Hasil: Penanggung jawab aset di Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Boyolali cukup  memahami konsep aset dan cara pengelolaannya dengan mengunakan 2 aplikasi dan dalam prakteknya belum semua tahapan pengelolaan aset dilalui tepat waktu dan sesuai pedoman penatausahaan. 
Kesimpulan: Pelatihan diperlukan untuk menambah kemampuan penanggung jawab pengelola aset dan sistem yang dapat menjembatani kedua aplikasi perlu diwujudkan agar proses input lebih efisien dan dapat dilakukan interoperabilitas.

Kata Kunci : Pengelolaan aset, simda BMD, ASPAK