Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ketrampilan berfikir kritis siswa antara model Scramble dan Make a Match pada materi pokok menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM pada kelas X IIS 5 dan X US l SMA Batik I Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pendekatan eksperimen. Desain penelitian ini adalah quasi experimental dengan post test-only control. Sampel pada penelitian ini sebanyak 92 siswa yang terdiri dari 46 siswa kelas X IIS dan 46 siswa X IIS 1. Teknik pengumpulan data adalah dengan analisis dokumen, lembar observasi dan post test. Teknik analisis data menggunakan uji komparatif dengan rumus  statistik I-test separated varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada ketrampilan berfikir kritis siswa dengan menggunakan model Scramble dan Make a Match. Perbedaan ketrampilan berfikir kritis ini dianalisis dengan mengunakan rumus I-test. Pada taraf signifikan I% menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa thitung = 3,28 lebih besar daripada t1abcl = 1,99 (thitung>t1abeJ). Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima, maka terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel penelitian. Simpulan penelitian ini adalah bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran Scramble dan Make a Match terhadap ketrampilan berfikir kritis siswa kelas X pada kompetensi dasar menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM di SMA Batik l Surakarta. Perbedaan ini terlihat dari hasil analisis RPP dan observasi antara model Scramble lebih tinggi dari pada model Make a Match. Hasil post test menunjukkan bahwa model Scramble memiliki X= 84,40 dan model Make a Match memiliki X= 79,27. Hasil analisis RPP Scramble X=95 dan Make a Match X =85. Hasil observasi model Scramble X= 83 dan Make a Match X= 82.

Kata kunci: Ketrampilan Berfikir  Kritis, Model  Scramble, Model Make a Match