×
Maskulinitas merupakan gambaran diri laki-laki yang berkaitan dengan pembagian peran jenis kelamin dalam suatu masyarakat menekankan pada ciri atau trait yang melekat seperti ketegasan, agresifitas, kemandirian, berpengaruh, serta harga diri. Lingkungan sebagai faktor utama yang mempengaruhi proses pembentukan maskulinitas sehingga maskulinitas dari lingkungan yang satu dengan yang lainnya dapat berbeda Sekolah sebagai salah satu lingkungan yang dihadapi individu memiliki peranan yang penting dalam pembentukan jati diri remaja. Khususnya sekolah kejuruan yan mempersiapkan siswa-siswanya untuk memasuki dunia kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan maskulinitas pada siswa laki-Iaki SMKN 4 Surakarta Program Studi Keahlian Tata Boga dengan SMKN 6 Surakarta Program Studi Keahlian Multimedia. Responden pada penelitian ini adalah siswa laki-laki kelas X dan Xl SMKN 4 Surakata Program Studi Keahlian Tata Boga dan SMKN 6 Surakarta Program Studi Keahlian Multimedia. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala maskulinits. Analisis data menggunakan teknik analisis independent sample t- test.
Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata maskulinitas kelompok SMKN
4 (program studi keahlian tata boga) 106,47 dan kelompok SMKN 6 (program studi keahlian multimedia) 111,3. Hal tersebut berarti bahwa siswa laki-Iaki program studi keahlian tata boga memiliki nilai maskulinitas lebih rendah daripada siswa laki-laki program studi keahlian multimedia. Uji independent sample t-test menghasilkan t•
hitung = -2125, dan t-tabel = 2,001, probabilitas p-value < 0>tingkat maskulinitas siswa laki-laki SMKN 4 Surakarta Program Studi Keahlian Tata Boga dan SMKN 6 Surakarta Program Studi Keahlian Multimedia termasuk dalam kategori tinggi.