×
Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Tercukupinya kebutuhan pangan masyarakat akan meningkatkan ketahanan pangan Nasional. Inovasi teknologi dalam bidang pertanian sebagai solusi untuk memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan pangan adalah Tabela (Tanam Benih Langsung) dari Bayer. Cara ini berbeda dengan cara tanam persemaian, di mana sebelum ditanam benih padi terlebih dahulu disemaikan. Dengan sistem tabela ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas padi di lahan sawah sehingga nantinya dapat mencukupi kebutuhan pangan (beras) untuk petani. Proses adopsi yang dilakukan petani sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah inovasi.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi sistem Tanam Benih Langsung (2) Mengkaji tingkat adopsi petani terhadap sistem Tanam Benih Langsung (3) Mengkaji sejauh mana hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi sistem Tanam Benih Langsung dengan adopsi petani terhadap sistem Tanam Benih Langsung di Kabupaten Karanganyar. Metode dasar penelitian adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik survai. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kabupaten Karanganyar. Penarikan sampel dilakukan secara cluster random sampling, diperoleh dua kriteria yaitu responden menerapkan berhenti dan menerapkan berlanjut, sampai penelitian sejumlah 30 responden. Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan adopsi petani, digunakan analisis deskriptif, analisis tingkat adopsi petani digunakan analisis total skor dengan rumus lebar interval. Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi dengan adopsi petani terhadap sistem Tanam Benih Langsung di Kabupaten Karanganyar digunakan uji korelasi Rank Spearman (rs).
Hasil penelitian rata-rata sistem Tanam Benih Langsung dalam kategori tinggi yaitu 31,92 responden menerapkan berhenti dan 31, 17 responden menerapkan berlanjut. Berdasarkan hasil analisis rank Spearman dengan tingkat kepercayaan
95% pada responden menerapkan berhenti, tidak ada hubungan yang nyata antara
pendidikan formal, pendidikan non formal, luas lahan, pendapatan, ketersediaan input, lingkungan sosial, motivasi, keuntungan relatif, kompleksitas, triabilitas, dan observabilitas; kompatibilitas berhubungan sangat nyata, sifat inovasi total berhubungan nyata. Pada responden menerapkan berlanjut tidak ada hubungan yang nyata antara pendidikan formal, pendidikan non formal, luas lahan, pendapatan, ketersediaan input, lingkungan sosial, motivasi, keuntungan relatif, triabilitas. Sifat inovasi secara total, kompatibilitas, kompleksitas, dan observabilitas berhubungan sangat nyata dengan adopsi sistem Tanam Benih Langsung di Kabupaten Karanganyar.