Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan seperti apa yang dapat dikualifikasikan sebagai wanprestasi di Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta dan penyelesaian sengketa yang ideal dalam menghadapi debitur yang wanprestasi selama masa pandemic Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat empiris. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa tindakan debitur yang dapat dikatakan wanprestasi dibagi menjadi dua yaitu yang akan wanprestasi dan sudah wanprestasi. Apabila debitur melakukan wanprestasi terhadap apa yang di perjanjikan maka cara yang di tempuh oleh Bank Tabungan Negara Syariah cabang Surakarta adalah melakukan mediasi dengan debitur untuk memecahkan permasalahan secara kekeluargaan, apabila tidak ditemui sepakat antara kedua belah pihak maka dilanjutkan dengan Surat Peringatan sebanyak 3(Tiga) kali oleh financial service serta ini merupakan syarat yang harus di penuhi apabila debitur tidak mengindahkan lagi untuk ke tahap akhir yaitu pelelangan eksekusi.

Kata kunci: Bank Tabungan Negara Syariah cabang Surakarta, Debitur, Perjanjian, Wanprestasi.