Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar gerak dasar rol depan pada siswa Kelas IV SD. Negeri Tembarak Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2013/2014 Melalui penggunaan alat bantu pembelajaran.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Penelitian dilaksanakan dua siklus dengan tiap suklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa  kelas IV  SD. Negeri Tembarak Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 berjunlah 29 siswa. Sumber data terdiri dari dua yaitu (1) data primer yaitu hasil belajar dan proses pembelajaran gerak dasar rol depan  siswa kelas IV SD. Negeri Tembarak, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 berjumal 29 siswa (2) data skunder yaitu, berupa RPP, Silabus dan dokumen. Teknik pengumpulan data melalui tes kemampuan rol depan dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan  yang terjadi dalam pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar rol depan pada siswa kelas IV SD Negeri  Tembarak, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014 melalui penggunaan alat bantu pembelajaran dapat mmenyenangkan siswa. Siswa memiliki  konsep gerakan rol depan yang benar. Dari penerapan alat bantu pembelajaran menjadikan siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga memperbesar   pencapaian hasil belajar gerak dasar rol depan

Simpulan penelitian ini sebagai berikut : Penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar rol depan pada siswa kelas IV SD Negeri Tembarak Kecamatam Tembarak, Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014. Ketercapaian ketuntasan hasil belajar gerak dasar rol depan dari kondisi awal ke siklus I pertemuan I sebesar 37,95 %, Siklus I ke siklus II pertemuan I 24,12%. Dari kondisi awal ke siklus II pertemuan I : 62,07%. Peningkatan ketuntasan basil belajar secara keselurauhan dari kondisi awal sampai dengan siklus II pertemuan I sebesar : 62,907%