×
Pemanasan Global memberikan dampak pada pasokan air dari tiap sub DAS di DAS Wonogiri, tidak terkecuali dua sub DAS Terkecil yaitu Temon dan Wuryantoro. Pasokan air berubah karena pola hujan berubah baik dari segi jumlah hujan yang turun, waktu, dan tempat.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keabsahan data hujan, karakteristik hujan, serta pola distribusi hujan jam-jaman yang terjadi di sub DAS Temon dan Wuryantoro.
Metode yang digunakan untuk menganalisis keabsahan data hujan adalah dengan uji RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums). Karakteristik hujan ditentukan dengan mengelompokkan data hujan otomatis berdasarkan durasi dan kejadian hujan yang terjadi. Pola agihan hujan jam-jaman dianalis-is dengan membandingkan data empiris dari stasiun pencatat hujan manual dengan data observed dari stasiun pencatat hujan otomatis dan dicari kemiripannya dengan pola Modified Mononobe, Alternating Block Method (ABM), dan Segitiga.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada sub DAS Temon terdapat satu stasiun pencatat hujan yang tidak panggah dan hujan yang terjadi didominasi oleh hujan dengan durasi dua jam. Pola agihan hujan yang terjadi pada durasi 2 dan 8 jam mengikuti pola Modified Mononobe sedangkan pada durasi 3, 4, 5, 6, dan 7 jam mengikuti pola Segitiga. Untuk sub DAS Wuryantoro, semua stasiun pencatat hujan panggah dan hujan didominasi oleh hujan dengan durasi dua jam. Pola agihan pada durasi 2,3,7, dan 8 jam mengikuti pola Modified Mononobe, sedangkan pada durasi 4,5,dan 6 jam mengikuti pola Segitiga.