Penulis Utama : Nitha Molinasari
NIM / NIP : X1307053
×

Tujuan penelitian ini adalah untuk:  (I) mendiskripsikan tingkat berpikir yang   dicapai siswa kelas VII  semester II SMP Negeri 14 Surakarta dalam memecahkan masalah geometri pada materi jajargenjang dan belah ketupat berdasarkan teori van Hiele, (2) mendiskripsikan karakteristik pada tiap tingkat berpikir siswa kelas VII semester II di SMP Negeri 14 Surakarta dalam memecahkan masalah geometri berdasarkan teori van Hiele.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek  yaitu 10 siswa kelas VH Semester II SMP Negeri 14 Surakarta tahun ajaran  20I0/ 2011. Dengan rincian 3 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang dan 4 siswa berkemampuan rendah. Pengambilan subyek dilakukan dengan teknik purposive sampling.  Metode pengumpulan data menggunakan  metode tes dan metode wawancara. Tes yang digunakan dalam  penelitian  ini adalah tes uraian tentang materi jajargenjang dan belah ketupat. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode  yaitu  membandingkan data yang didapatkan dari metode  tes dan data yang didapatkan dari metode wawancara. Analisis data dilakukan  melalui langkah-langkah: pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa  (1) Ditemukan siswa kelas VII semester II SMP Negeri 14 Surakarta berada pada tingkat  0, 1,2 dan  3 berdasarkan teori  van  Hiele. (2)  Karakteristik  yang ditemukan pada masing- masing tahap adalah sebagai berikut: (a) Tahap (pengenalan/ visualisasi), karakteristiknya adalah (i) Dalam  mengidentifikasi, mengenali serta menentukan nama bangun jajargenjang dan belah ketupat ,   subjek hanya  melakukan pengamatan pada bangun., (ii) Belum dapat membedakan 2 bangun geometri  yang bentuk  fisiknya  hampir sama  serta belum dapat membedakan bangun yang satu dengan  yang  lain  seperti  bangun jajargenjang,belah  ketupat  dan  persegi panjang, (iii)  Belum  mampu menggunakan sifat  bangun  jajargenjang dan belah ketupat sebagai pemecahan  masalah, (iv) Belum dapat memahami susunan bentuk bangun jajargenjang dan belah  ketupat  dengan baik.  (b)  Tahap 1 (analisis) karakteristiknya adalah (i)  Belum  dapat  memahami  susunan  bentuk bangun dengan baik, hat ini terlihat  dari kesalahan subjek dalam  menentukan alas dan tinggi  bangun jajargenjang  (ii)  Mampu  menjelaskan sifat  secara  lebih spesifik yaitu dengan memperhatikan kesejajaran sisi, ukuran panjang  sisi serta ukuran sudut,  (iii)  Mulai  dapat membedakan bangun yang satu dengan yang  lain berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki. (c) Tahap 2 (pengurutan I deduksi informal) karakteristiknya  adalah (i) Mampu mengkonstruksi gambar bangun jajargenjang sesuai ciri dan sifat yang diberikan soal, (ii) Mengenali bangun jajargenjang dan belah  ketupat  dengan baik dan benar,  (iii)  Mampu menjelaskan sifat  bangun jajargenjang yaitu kesejajaran sisi sebagai alasan dalam pemecahan masalah, (iv) mampu memberi nama bangun jajargenjang dan belah ketupat berdasarkan  sifat yang dimiliki bangun, (v) Mulai menggunakan informasi yang ada dan dapat menggunakannya dalam  pemecahan   masalah, (vi) Mulai  mampu melihat hubungan  sifat  yang  dimiliki antara 2 bangun,  (vii)  Memperhatikan  susunan bangun jajargenjang dan belah ketupat sebagai salah satu cara dalam memecahkan masalah, (viii) Menjelaskan sifat bangun jajargenjang secara spesifik yaitu dengan memperhatikan kesejajaran sisi dan ukuran sudut, (ix) Dapat mengenali perbedaan antar bangun jajargenjang dan belah ketupat yang memiliki bentuk hampir sama berdasarkan  sifat yang dimiliki bangun.  (d) Tahap  3 (deduksi)  karakteristiknya adalah (i) Mampu memberi nama bangun jajargenjang dan belah ketupat dengan tepat, (ii)  Mampu  mengkonstruksi  gambar  bangun  jajargenjang  dengan  tepat sesuai ciri dan sifat  bangun serta  dapat  memberi tanda pada bangun sebagai penjelas, (iii) Mengenali susunan bangun jajargenjang  dan belah ketupat dengan baik, (iv) Menjelaskan sifat bangunjajargenjang dan belah ketupat secara spesifik dan  lengkap yaitu menjelaskan kesejajaran sisi, hubungan sudut yang bersampingan dan ukuran sisi  sebagai argumen jawaban, (v)  Mulai dapat melakukan pembuktian  secara berurutan dan  menggunakan sifat yang  dimiliki antar  2  bangun  yaitu jajargenjang  dan  belah  ketupat,  (vi)  Dapat  menemukan hubungan sifat yang dimiliki antar bangun, (vii) Dapat menghubungkan informasi yang diberikan dan menggunakannya  sebagai  pemecahan  masalah,  (viii) Mulai menarik kesimpulan secara deduktif berdasarkan infonnasi yang diperoleh.

Berdasarkan basil penelitian tersebut, maka tingkat berpikir ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut yang bersifat modifikasi atau pengembangan teori.  Hasil penelitian  ini juga  dapat digunakan  untu merancang model/  strategi pembelajaran  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kemampuan siswa

Kata Kunci : Tingkat Berpikir, Masalah Geometri, Teori Van Hiele

 

×
Penulis Utama : Nitha Molinasari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : X1307053
Tahun : 2013
Judul : Analisis Tingkat Berpikir Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta dalam Memecahkan Masalah Geometri berdasarkan Teori Van Hiele pada Pokok Bahasan Bangun Datar Jajargenjang dan Belah Ketupat
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. KIP - 2013
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS - Fak. KIP, Jur. Pendidikan Matematika - X1307053 - 2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Imam Sujadi, M.Si
2. Dyah Ratri Aryuna, S.Pd, M.Si
Penguji :
Catatan Umum : validasi bambang
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.