Objek wisata The Lawu Park resmi di buka pertanggal 17 Juni 2018, dalam waktu yang cukup singkat objek wisata ini sudah mampu menarik banyak wisatawan karena mempunyai keunikan sendiri dibanding objek wisata lain di Kecamatan Tawangmangu yaitu dengan mengusung konsep wisata yang lengkap agar memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang. Adapun konsep yang utamanya adalah Rekreasi, Resort dan Resto, dan fasilitas wisata pendukung lainnya. Jadi selain berlibur dan berwisata juga dapat menikmati beberapa kuliner sekaligus menginap dalam satu lokasi. Dilansir dari media online www.jateng.tribunnews.com dan www.rri.co.id pengunjung The Lawu Park paling banyak jumlahnya dibanding objek wisata lainnya di Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pengelola objek wisata The Lawu Park dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kotler dan Armstrong (dalam Tijptono, 2015: 399). Total bauran promosi (promotion mix) sebuah perusahaan juga disebut bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) terdiri dari campuran spesifik periklanan, public relations, personal selling, promosi penjualan, dan alat-alat direct marketing yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan dengan pelanggan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa The Lawu Park melakukan strategi komunikasi pemasaran dengan bauran promosi yang dijelaskan oleh Kotler dan Amstrong. Kesimpulannya dengan menerapkan strategi komunikasi pemasaran tersebut berdampak sangat siginifikan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di objek wisata The Lawu Park.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, The Lawu Park, Pariwisata, Wisatawan