Pada penelitian ini bahan yang digunakan untuk pembuatan kampas rem adalah tempurung kelapa dan alumunium (Al) berbentuk serbuk dengan fraksi volume berbeda yang ditambahkan resin epoksi sebagai matriknya. Proses pembuatan dengan cara dicetak dan dilakukan proses kompaksi dengan beban tekan 5000 kg selama 15 menit serta dilakukan proses curing dengan temperatur 180oC selama 30 menit.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui nilai koefisien gesek yang optimal dari variasi komposisi kampas rem berbahan serbuk tempurung kelapa dengan variasi 20%,30%,40% dan variasi serbuk alumunium (Al) sebesar 40%,30%,20% dengan ditambahkan resin epoksi sebesar 40% pada setiap komposisi. Masing-masing komposisi direplikasi menjadi 3 spesimen. Pengujian spesimen menggunakan mesin prony brake dengan sistem pengereman cakram motor dan membasahi spesimen dengan cara penyemprotan selama proses pengereman.         

Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi komposisi kampas rem mempengaruhi hasil koefisien gesek ketika proses pengereman kondisi basah. Hasil yang paling optimal didapatkan pada komposisi 2 dengan bahan penyusun 30% serbuk tempurung kelapa, 30% serbuk alumunium (Al), 40% resin epoksi menghasilkan koefisien gesek paling tinggi sebesar 0,440. Terjadi penurunan hasil koefisien gesek ketika dilakukan penambahan presentase serbuk alumunium (Al) dan penambahan persentase serbuk tempurung kelapa akan meningkatkan koefisien gesek ketika kondisi kampas rem basah. Hal tersebut terjadi karena semakin banyak kandungan logam pada kampas rem maka bahan geseknya semakin sedikit. 

Kata kunci: kampas rem, serbuk tempurung kelapa, resin epoksi, koefisien gesek, kondisi basah, Prony Brake