×
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, kualitas dan sikap siswa, serta perilaku siswa dalam pembelajaran dribble sepak bola. Memberikan motivasi siswa melalui pendekatan pembelajaran dengan penerapan modifikasi alat sehingga siswa lebih berminat, senang, dan memahami aktifitas dribble sepak bola sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Penelitian ini menggunakan metode action research (tindakan kelas). Adapun populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 04 Tlagasana, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Tahun Ajaran 2010/2011. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini mengikut sertakan seluruh individu yang ada di dalam populasi. Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 26 siswa. Terdiri dari 1 7 siswa putra, dan 9 siswa putri.
Data hasil penelitian ini berupa hasil belajar siswa mengenai kemampuan siswa dalam pembelajaran dribble sepak bola dalam setiap kondisi yaitu kondisi awal, pembelajaran pada siklus 1, dan pembelajaran pada siklus ke 2. Hasil belajar siswa berbentuk score total yang diperoleh siswa dalam penilaian dari setiap komponen pembelajaran dribble sepak bola. Penilaian diperoleh melalui lembar observasi yang di isi I dinilai oleh peneliti berdasarkan sikap hasil belajar yang ditampilkan siswa pada saat pelaksanaan tes. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan modifikasi alat yang sesuai dengan latar belakang permasalahan dan kriteria siswa pada pembelajaran dribble sepak bola mampu meningkatkan hasil pembelajaran siswa pada materi dribble sepak bola secara optimal. Terdapat peningkatan pada siswa dari kondisi awal ke siklus l dan siklus 2, baik dari peningkatan nilai rata-rata maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai l-IV rata-rata kemampuan aktifitas dribble sepak bola pada kondisi awal (69.11), siklus 1 (71.04) dan siklus 2 (76.35), sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar (7.24). Dari banyaknya siswa sebesar 80.77%. 80% siswa yaitu 21 siswa dari jumlah keseluruhan 26 siswa memiliki nilai di atas nilai ketuntasan minimal KKM (70.00). Sedangkan pada kondisi awal hanya 13 siswa (50.00%) dari 26 siswa yang memiliki nilai di atas KKM (70.00). hal ini menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 30.77 ?ri kondisi awal.