Latar Belakang. Prevalensi Diabetes Mellitus yang semakin meningkat pada usia lanjut juga diikuti dengan peningkatan kejadian sarkopenia, salah satunya penurunan massa otot. Hiperglikemia dan penurunan kadar NO pada usia lanjut akan mempengaruhi degradasi dan regenerasi otot rangka sehingga mempengaruhi massa otot.

Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui pengaruh kadar Nitric Oxide dan HbA1c
terhadap massa otot pada lanjut usia dengan Diabetes Mellitus.

Metode Penelitian. Desain penelitian cross sectional,dengan sampel 30 lanjut usia dengan Diabetes Mellitus yang kontrol ke Poliklinik Geriatri. Pada subjek dilakukan pemeriksaan serum NO dan serum HbA1c dan pengukuran massa otot dengan DXA. Uji statistik menggunakan SPSS 22 dengan uji Shapiro Wilk untuk normalitas data dan analisis korelasi serta regresi linier berganda dengan nilai signifikansi pada p ?
0,05.

Hasil Penelitian Didapatkan IMT subjek berkisar dari normal hingga obesitas, dengan rata-rata hand grip strength yang rendah dan hasil TUG Test yang cukup normal dan uji normalitas pada seluruh subjek menunjukkan sebaran data normal. Kadar NO berpengaruh positif dan signifikan terhadap Massa Otot dengan derajat signifikansi sebesar 5 persen (p=0,003). HbA1c berpengaruh negative dan signifikan terhadap Massa Otot dengan derajat signifikansi sebesar 5 persen (p=0,04). Hasil uji korelasi berganda menunjukkan bahwa NO dan HbA1c secara Bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Massa Otot dengan derajat signifikansi sebesar 5 persen (p=0,001)

Kesimpulan. Kadar NO terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap massa otot dan kadar HbA1c terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap massa otot pada lanjut usia dengan DM, sehingga kadar Nitric Oxide dan HbA1c secara bersama-sama berpengaruh terhadap massa otot dan merupakan sebagian dari faktor prediktor massa otot, terutama pada lanjut usia dengan DM.

Kata Kunci: Nitric Oxide, HbA1c, massa otot, lanjut usia, DM