Penulis Utama | : | Sutji Muljani |
NIM / NIP | : | T111508009 |
Disertasi ini mengkaji pola kompleksitas struktur kalimat majemuk dalam teks notariat sebagai objek kajian penelitian. Penelitian ini mengkaji masalah-masalah berikut. (1) bagaimanakah struktur kalimat dalam teks notariat berdasarkan jumlah klausa; (2) bagaimanakah pola kompleksitas struktur kalimat majemuk dalam teks notariat berdasarkan fungsi, kategori, dan peran; (3) bagaimanakah pola kompleksitas struktur kalimat majemuk dalam teks notariat berdasarkan penggunaan konjungtor; (4) bagaimanakah pola kompleksitas struktur kalimat majemuk dalam teks notariat berdasarkan hubungan antarklausa dan maknanya; dan (5) bagaimanakah kadar kompleksitas struktur kalimat majemuk dalam teks notariat berdasarkan IKKM.
Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan teori sintaksis struktural atau sintaksis deskriptif. Sumber data penelitian berupa teks notariat dalam bentuk akta minuta
berupa akta notaris sebagai berikut: (1) Akta Jual Beli, (2) Akta Perjanjian Perubahan terhadap Perjanjian Kredit, (3) Akta Pemberian Hak Tanggungan, (4) Akta Surat Kuasa, (5) Akta Jaminan Fidusia, (6) Akta Pendirian Perseroan Terbatas, (7) Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas, (8) Akta Pendirian Perseroan Komanditer, dan (9) Akta Perjanjian. Data penelitian berwujud kalimat-kalimat dalam teks notariat dengan fokus kalimat majemuk sebagai data primer penelitian. Teknik sampling menggunakan metode purposive sampling dengan teknik criterion based sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka dengan triangulasi sumber data sebagai teknik valildasi data penelitian. Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode distribusional atau metode agih dengan teknik bagi/pilah unsur langsung sebagai teknik dasarnya, sedangkan teknik lanjutannya menggunakan teknik adisi, teknik delisi teknik perluas, dan teknik parafrase.
Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut. (1) struktur kalimat dalam teks notariat berdasarkan jumlah klausa didominasi oleh jenis kalimat berstruktur kalimat majemuk (KM). Kalimat berstruktur KM mendominasi penggunaannya dalam teks notariat berdasarkan temuan jumlah KM sebanyak 290 data dari 360 data penelitian atau 81%, sedangkan 70 data atau sekitar 19% merupakan kalimat tunggal (KT). Dominasi struktur KM dalam teks notariat dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut. (a) Bahasa dalam teks notariat memerlukan kejelasan dan kecermatan bagi para pembacanya, (b) notaris mempunyai peluang membuat rumusan kalimat yang eksplisit jika menghadapi kemungkinan berbagai risiko akibat formulasi kalimatnya; (c) Keeksplisitan kalimat dalam teks notariat dalam kalimat yang kompleks digunakan untuk menghindari kesalahpahaman dan mendukung fungsi bahasa teks notariat sebagai alat bukti autentik yang memiliki nilai dokumen tinggi. Dominasinya KM dalam teks notariat mengindikasikan belum adanya pergeseran kebiasaan susunan kalimat dalam akta notaris menjadi susunan kalimat yang lebih sederhana dan lebih efektif tanpa mengurangi maksud akta. (2) pola kompleksitas KM dalam teks notariat berdasarkan fungsi, kategori, dan peran memiliki beberapa tipe, yaitu (a) tipe pola kompleksitas berklausa satu gabungan, (b) tipe pola kompleksitas berklausa dua, (c) tipe pola kompleksitas berklausa tiga, (d) tipe pola kompleksitas berklausa empat, (e) tipe pola kompleksitas berklausa lima, (f) tipe pola kompleksitas berklausa enam, (g) tipe pola kompleksitas berklausa tujuh, (h) tipe pola kompleksitas berklausa delapan, dan (i) tipe pola kompleksitas berklausa sembilan. Temuan tersebut mengindikaskann bahwa semakin banyak jumlah klausa pembentuk kalimat majemuk dalam teks notariat maka penggunaan fungsi keterangan dalam KM semakin sering muncul karena perannya sebagai penjelas klausa. (3) pola kompleksitas struktur kalimat majemuk dalam teks notariat berdasarkan penggunaan konjungtor memiliki empat tipe, yaitu (a) tipe penggunaan konjungtor subordinatif yang membentuk jenis KMSub dan KMSubko, (b) tipe penggunaan konjungtor koordinatif yang membentuk jenis KMKo dan KMKosub, (c) tipe tanpa konjungtor/nonkonjungtor, yang membentuk jenis KMKI, KMKISub, KMKIKo, KMKISubko, dan KMKIKosub, dan (d) tipe gabungan klausa dan konjungtor yang membentuk jenis KMSub, KMKo, KMSubko, KMKosub, dan KMSubkosub. Dari keempat tipe pola kompleksitas tersebut, tipe penggunaan konjungtor subordinatif mempunyai struktur kalimat lebih variatif daripada ketiga tipe lainnya Hal tersebut mengindikasikan bahwa dominasinya penggunaan konjungtor subordinatif menjadi salah satu karakteristik bahasa dalam teks notariat. (4) pola kompleksitas kalimat majemuk berdasarkan hubungan antarklausa memiliki tiga tipe pola kompeksitas, yaitu (1) tipe pola kompleksitas dominasi klausa utama, (2) tipe pola kompleksitas dominasi klausa sematan, dan (3) tipe pola kompleksitas klausa utama-klausa sematan. Tiap-tiap titpe tersebut memiliki struktur kompleksitasya masing-masing. (5) Kadar pola kompleksitas KM dalam teks notariat berdasarkan IKKM dapat ditemukan hal-hal berikut (a) KM tidak memiliki kadar kompleksitas atau ber-IKKM 0 jika dalam KM itu hanya terdiri atas klausa koordinatif saja, (b) KM itu memiliki kadar kompleksitas yang sedang dengan IKKM 0,50 jika KM itu memiliki klausa subordinatif dan klausa koordinatif yang seimbang, (c) KM itu memiliki kadar kompleksitas tinggi atau ber-IKKM 1 jika KM itu hanya memiliki klausa subordinatif dan tidak memiliki Ku, Kadar kompleksitas KM dalam teks notariat memiliki kecenderungan sangat tinggi karena didominasi oleh IKKM di atas 0,50, yaitu sebesar 61%.
Temuan hasil penelitian tersebut mengindikasikan teks notariat sebagai salah satu produk hukum belum mengalami pergeseran dalam struktur kalimatnya yang masih didominasi KM dengan dominasi fungsi K sebagai penjelas klausa. KM tersebut didominasi pola kompleksitas bertipe klausa subordinatif dengan kadar kompleksitas yang cenderung tinggi. Implikasinya, struktur kalimat dalam teks notariat dapat disederhanakan tanpa mengurangi maksud dari sebuah proses hukum dengan mengurangi penggunaan fungsi keterangan dan mengurangi penggunaan konjungtor subordinatif. Dengan demikian, struktur kalimat dalam teks notariat lebih efektif untuk dipahami oleh pelaku-pelaku hukum dalam suatu proses hukum tertentu.
Kata kunci: Pola Kompleksitas, Struktur Kalimat Majemuk, Teks Notariat
Penulis Utama | : | Sutji Muljani |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | T111508009 |
Tahun | : | 2020 |
Judul | : | Pola Kompleksitas Kalimat Majemuk Dalam Teks Notariat: Studi Kasus Bahasa Hokum Dalam Teks Notariat |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2020 |
Program Studi | : | S-3 Linguistik (Deskriptif) |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS - Pascasarjana, Prog. Studi Linguistik - T111508009 - 2020 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Disertasi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Sumarlam, M.S 2. Dr. Dwi Purnanto, M. Hum |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|