Penulis Utama : Nur Rachmat
NIM / NIP : T641308005
×

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh variabel bebas (motivasi, self efficacy, religiusitas, optimisme, social support), variabel mediasi (subjective well being),  terhadap variabel terikat (kualitas hidup).  Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner motivasi, self efficacy, religiusitas, optimisme, social support dan subjective well being disusun berdasarkan teori. Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan program spss dengan rumus korelasi product moment. Hasil uji validitas menyatakan semua item pertanyaan pada kuesioner seluruhnya valid. Uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach. Hasil uji reliabilitas menunjukkan semua item pertanyaan kuesioner dinyatakan reliable. Kualitas hidup diukur menggunakan instrumen WHOQOL-BREF. Penelitian dilakukan di PT. Kuspito Ortotik Prostetik. Populasi sebanyak 150 pasien amputasi transfemoral. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 110 orang. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan September – Desember 2018. Analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software AMOS 20.
Hasil penelitian ditinjau dari karakteristik responden berdasarkan gender, menunjukkan laki-laki sebanyak 56,4%, perempuan 43,6%. Pada karakteristik sampel berdasarkan usia, kategori usia 41-50 tahun sebanyak 34,5%, kategori 31 – 40 tahun 22,7%, kategori 21 – 30 tahun 26,4%, kategori >50 tahun 16,4%. Frekuensi sampel berdasarkan pendidikan, tingkat pendidikan SMA 53,6%, Perguruan tinggi 23,6%, SD 11,8%, SMP 10,9%. Frekuensi sampel berdasarkan pekerjaan, wiraswasta 37,3%, swasta 30%, tidak bekerja 25,5%. Pegawai Negeri Sipil  7,3%. Frekuensi sampel berdasarkan penghasilan, penghasilan diatas UMR 72,7%, dibawah UMR 27,3%. Frekuensi sampel berdasarkan status pernikahan, jumlah sampel yang sudah menikah 76,4%, belum menikah 26 orang 23,6%. Frekuensi sampel berdasarkan agama yang dianut, agama Islam 71,8%, Kristen 16,4%, Katolik 10%, agama Hindu 1,8%. kategori stump pendek 30,9%, kategori stump sedang 33,6%, kategori stump panjang 30,9%. Penyebab amputasi terbanyak dalam penelitian adalah kecelakaan yang menyebabkan amputasi sebanyak  82,7%, penyakit Diabetes Mellitus 15,5%, tumor 1,8%. Frekuensi sampel berdasarkan lama waktu mengalami amputasi, jumlah sampel yang telah mengalami amputasi selama 3-24 bulan 27,3%, 25-48 bulan 30,9%, 49-72 bulan 38,2%, lebih dari 72 bulan 3,6%.
Frekuensi sampel berdasarkan tingkat motivasi responden, motivasi tinggi sebanyak 98,2%, motivasi rendah 1,8%. Frekuensi sampel berdasarkan tingkat self efficacy responden, self efficacy tinggi 97,3%, self efficacy rendah 2,7%. Frekuensi sampel berdasarkan tingkat religiusitas responden, religiusitas tinggi 93,7%, religiusitas rendah 6,4%. Frekuensi sampel berdasarkan tingkat social support responden, social support tinggi 97,3%, social support rendah 2,7%. Frekuensi sampel berdasarkan tingkat optimisme responden, optimisme tinggi 97,3%, optimisme rendah 2,7%.  Frekuensi sampel berdasarkan tingkat subjective well being responden, jumlah sampel yang subjective well being tinggi 98,2%, subjective well being rendah 1,8%. frekuensi sampel berdasarkan tingkat kualitas hidup responden, kualitas hidup baik 92,7%, kualitas hidup  kurang 7,3%.
Hasil  analisis full model menunjukkan bahwa model memenuhi kriteria fit. Nilai CMIN/DF sebesar 1,360 menunjukkan bahwa model good fit sesuai dengan kriteria yang disyaratkan.  Hasil analisis SEM pada pengaruh terhadap subjective well being, hasilnya motivasi nilai CR 5.541,  self efficacy 6.577, religiusitas 7.246, social support 6.037, optimism 7.353. karena nilai CR > 1,96, sehingga dapat dinyatakan bahwa motivasi, Self efficacy, religiusitas, Social support, dan optimisme berpengaruh terhadap Subjective well being pada pasien post  amputasi transfemoral. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat motivasi, self efficacy, religiusitas, social support, dan optimisme maka akan semakin meningkatkan subjective well being.
Hasil analisis SEM pada pengaruh motivasi terhadap kualitas hidup, hasilnya motivasi sebesar 0,560, self efficacy sebesar 6,851, religiusitas sebesar 7,217, social support sebesar 6,22, optimisme sebesar 7,353. Karena nilai CR > 1,96, sehingga dapat dinyatakan motivasi, self efficacy, religiusitas, social support, dan optimisme berpengaruh terhadap kualitas hidup.  Hal ini berarti bahwa semakin baiknya kualitas hidup pasien post  transfemoral amputasi dikarenakan motivasi, self efficacy, religiusitas, social support, dan optimisme dari pasien tersebut.  
Hasil analisis dari perhitungan dan uji sobel test pengaruh tidak langsung terhadap kualitas hidup dengan mediator melalui subjective well being menunjukkan bahwa nilai CR motivasi sebesar 3,965, self efficacy sebesar 4,345, religiusitas sebesar 4,484, social support sebesar 4,112, optimism sebesar 4,504.  Karena > t tabel yaitu 1,980 sehingga dapat dinyatakan bahwa motivasi mempengaruhi kualitas hidup pada pasien post  amputasi transfemoral melalui subjective well being. Self efficacy mempengaruhi kualitas hidup pada pasien post  amputasi transfemoral melalui Subjective well being. Religiusitas mempengaruhi kualitas hidup pada pasien post  amputasi transfemoral melalui subjective well being. Social support mempengaruhi kualitas hidup pada pasien post  amputasi transfemoral melalui subjective well being. Optimisme mempengaruhi kualitas hidup pada pasien post  amputasi transfemoral melalui subjective well being.
Pada model pemberdayaan yang dihasilkan dari faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pada pasien post amputasi transfemoral terdapat beberapa indikator yang paling besar kontribusinya yaitu optimisme dapat digambarkan melalui indikator yang paling dominan yakni indikator  permanence dan  indikator pervasifeness. Religuisitas dapat digambarkan melalui indikator yang paling dominan yakni, indikator intelektual dan indikator konsekuensi. Self efficacy dapat digambarkan melalui indikator yang paling dominan yakni, indikator level dan indikator strength. Social support dapat digambarkan melalui indikator yang paling dominan yakni indikator keluarga. Motivasi dapat digambarkan melalui indikator yang paling dominan yakni indikator intrinsik.
Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pada pasien post amputasi transfemoral maka optimisme dan religiusitas perlu menjadi perhatian utama dan perlu ditingkatkan. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kadar optimisme dan religuisitas pada setiap individu sehingga kualitas hidup dapat meningkat dan menjadi manusia yang lebih berdaya. Optimisme dapat digambarkan melalui indikator yang paling dominan yakni indikator  permanence dan  indikator pervasifeness. Religuisitas dapat digambarkan melalui indikator yang paling dominan yakni, indikator intelektual dan indikator konsekuensi. Sedangkan kualitas hidup pada pasien dapat dilihat melalui sosial dan psikologis.

 

×
Penulis Utama : Nur Rachmat
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T641308005
Tahun : 2021
Judul : Optimasi Performa Kualitas Hidup pada Pasien Post Amputasi Transfemoral
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2021
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Promosi Kesehatan)
Kolasi :
Sumber : UNS - Pascasarjana, Prog. Studi Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat - T641308005 - 2021
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Mohammad Fanani, dr. Sp Kj (K)
2. Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.