Penulis Utama : Cicu Finalia
NIM / NIP : T141602002
×

Penelitian ini memusatkan perhatian pada penerjemahan citra perempuan dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan ke dalam bahasa Jerman dan dampak teknik penerjemahan yang digunakan terhadap pergeseran citra dan terhadap kualitas terjemahan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan aspek-aspek yang mencitrakan perempuan dalam novel Lelaki Harimau; (2) mengkaji  teknik  penerjemahan  yang  digunakan  untuk  menerjemahkan  aspek- aspek  yang  mencitrakan  perempuan  tersebut  dari  bahasa  Indonesia  ke  dalam bahasa Jerman; (3) mengevaluasi bagaimana dampak teknik penerjemahan yang digunakan terhadap pemertahanan atau pergeseran citra perempuan tersebut; dan (4) mengevaluasi bagaimana dampak teknik penerjemahan yang digunakan terhadap kualitas terjemahan aspek-aspek  yang mencitrakan perempuan dalam novel terjemahan bahasa Jerman.

Dalam   penelitian   ini   digunakan   metode   kualitatif   deskriptif.   Teori Appraisal (Martin & White, 2005) digunakan untuk mengkaji aspek-aspek citra atau gambaran perempuan dalam novel Lelaki Harimau dan terjemahannya dalam bahasa Jerman. Untuk mengkaji bagaimana penerjemahan citra perempuan dalam terjemahan bahasa Jerman dari novel Lelaki Harimau dan dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap pergeseran citra, digunakan teori teknik penerjemahan model Molina & Albir (2002). Kemudian, untuk menganalisis dampak pergeseran citra terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan digunakan dua pendekatan sekaligus yaitu pendekatan penerjemahan dan pendekatan LSF: untuk  mengkaji  nilai  kualitas  terjemahan  citra  perempuan  digunakan  teori penilaian kualitas terjemahan model Nababan, Nuraeni & Sumardiono (2012), sementara Teori Appriasal berperan untuk mengungkapkan dampak pergeseran citra terhadap kualitas terjemahannya. Data didapat melalui teknik purposive sampling: pada level dokumen, data digali melalui teknik simak dan catat; pada level informan data digali melalui diskusi kelompok (focus group discussion). Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen (novel Lelaki Harimau dan terjemahannya dalam  bahasa Jerman  Tigermann), pakar penerjemahan,  tenaga ahli bidang LSF, dan pembaca (penutur asli bahasa Jerman).

Hasil penelitian menunjukkan: (1) citra perempuan terbagi menjadi dua bagian,  yaitu:  (A)  citra  psikis  yang  terbentuk  dari  aspek:  (i)  karakter  yang dibentuk oleh pola perilaku khas, penampilan, dan kebiasaan menonjol; dan (ii) perasaan  yang dibentuk  oleh pola perilaku khas, bahasa tubuh tak biasa, dan kebiasaan menonjol.; (B) citra fisik yang yang meliputi aspek tampilan fisik yang dibentuk oleh anggota badan, representasi luar, dan perawakan. Aspek-aspek ini direalisasikan  dalam  bentuk  kata, frasa,  dan  klausa  yang  mengandung  makna atitudinal dengan leksis atitudinal, intensifier, dan metafora sebagai alat untuk menunjukkan  gradasi  makna  atitudinalnya.  (2)  Penerjemah  menggunakan  12 varian  teknik  penerjemahan  untuk  menerjemahkan  aspek  karakter,  10  varian untuk menerjemahkan aspek perasaan, dan sembilan varian untuk menerjemahkan aspek tampilan fisik. (3) Pergeseran citra disebabkan oleh penggunaan  teknik adisi, teknik delesi, teknik generalisasi, teknik kreasi diskursif, teknik modulasi, teknik partikularisasi, dan teknik reduksi. Sementara itu, penggunaan teknik padanan lazim, teknik transposisi, teknik eksplisitasi, dan teknik implisitasi dapat mempertahankan pencitraan perempuan. (4) Teknik penerjemahan memiliki kontribusi secara signifikan terhadap kualitas terjemahan. Ada tiga tataran dalam penilaian kualitas terjemahan citra perempuan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman, yaitu tataran keakuratan terjemahan, keberterimaan terjemahan, dan keterbacaan terjemahan. Teknik delesi, teknik kreasi diskursif, dan teknik generalisasi berdampak pada tingkat keakuratan rendah sementara teknik adisi, teknik  reduksi,  teknik  partikularisasi,  dan  teknik  modulasi  berdampak  pada tingkat keakuratan sedang. Di sisi lain, penggunaan teknik-teknik ini berdampak pada tingkat keberterimaan dan tingkat keterbacaan yang tinggi. Tingkat keberterimaan tinggi disebabkan oleh penggunaan teknik modulasi, teknik kreasi diskursif, teknik generalisasi, dan teknik delesi. Untuk tingkat keterbacaan yang tinggi, teknik kreasi diskursif, teknik generalisasi, dan teknik delesi berdampak pada mudahnya pembaca memahami teks terjemahan.

×
Penulis Utama : Cicu Finalia
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T141602002
Tahun : 2020
Judul : Kajian Terjemahan Citra Perempuan Dalam Novel Lelaki Harimau Karya Eka Kurniawan ke Dalam Bahasa Jerman (Pendekatan Appraisal)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2020
Program Studi : S-3 Linguistik (Penerjemahan)
Kolasi :
Sumber : UNS - Pascasarjana, Prog. Studi Linguistik - T141602002 - 2020
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D.
2. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.