Penulis Utama : Sawitri
NIM / NIP : T151402005
×

Penelitian  ini  merupakan  penelitian  bidang ilmu  Kajian  Budaya  dengan menggunakan metode analisis data kualitatif dan teknik analisis data secara deskriptif dan interpretatif yang menggunakan pendekatan hermeneutik. Teknik
pengumpulan data mengutamakan penggunaan teknik observasi dan wawancara mendalam, di samping studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, yaitu analisis yang memfokuskan pada alasan- alasan maknawi (reason) dari para pelaku sesuatu tindakan atau praktik sosial itu sendiri sesuai dengan dunia pemahaman pelaku itu sendiri (kontekstual).
Penelitian ini menunjukkan hasil kajian bahwa: (1) Tari bedhaya di keraton Kasunanan Surakarta mempunyai ideologi sebagai tarian sakral yang tertua dan merupakan pusaka keraton Kasunanan yang konon dicipta oleh Sultan Agung. (2) Ideologi pada tari bedhayan di Surakarta tahun 1990-2019 adalah kebebasan berkarya yang mengembangkan kreativitas seni, ideologi eksistensi diri bertahan sebagai seniman, ideologi pasar, ideologi ekonomi untuk kesejahteraan dan ideologi estetika keindahan. (3) Bentuk tari bedhayan di Surakarta tahun 1990-2019 mengalami perkembangan ideologi yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu perubahan  secara  moderat,  progresif  dan  fundamental,  bedhayan  berfungsi sebagai sarana aktualisasi diri bagi para seniman tari serta pelestarian budaya kesenian  tradisional  dan  makna  tari  menjadi  bervariasi  menyesuaikan  dengan tema yang ingin disampaikan oleh koreografer tari. (4) Ideologi tari bedhayan secara umum berasal dari itrapsikis (pikiran dan perasaan) dan lingkungan dengan tahapan   eksplorasi,   improvisasi,   evaluasi   dan   komposisi,   hal   ini   sangat dipengaruhi kreativitas dan inovasi, eksistensi dan kesenimanan, kebebasan dan keterbukaan, ekonomi untuk kesejahteraan dan estetika keindahan. (5) Implikasi ideologi dari tari bedhayan di Surakarta tahun 1990-2019 sangat terlihat pada aspek sosial dan ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tari bedhayan mengalami perkembangan ideologi sejak awal tahun 1990 hingga 2019, baik dari segi bentuk,
fungsi, gerak, sampai tata rias dan busana, selain itu, terdapat pergeseran nilai dan fungsi pada seting tempat pertunjukan. Bentuk tari bedhayan berdasarkan ideologi
mengalami perubahan secara moderat, progresif dan fundamental, adapun fungsi
tari bedhayan adalah sarana aktualisasi diri bagi para seniman tari serta pelestarian budaya kesenian tradisional. Makna dari tari bedhayan bervariasi menyesuaikan dengan tema yang disampaikan oleh koreografer tari. Hal ini berimplikasi pada aspek sosial dan ekonomi. Implikasi sosial dari tari bedhayan adalah terbukanya pandangan masyarakat terhadap kreativitas dalam seni tari. Implikasi ekonomi ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan seniman, pengrawit, tata rias, tata busana, tata cahaya, tata panggung, seniman serta koreografer.

Kata kunci: Ideologi, bedhaya, bedhayan, sosial, ekonomi

 

×
Penulis Utama : Sawitri
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T151402005
Tahun : 2020
Judul : Ideologi Tari Bedhaya Keraton Kasunanan Surakarta dan Tari Bedhayan di Surakarta Tahun 1990–2019
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2020
Program Studi : S-3 Kajian Budaya
Kolasi :
Sumber : UNS - Pascasarjana, Prog. Studi Kajian Budaya - T151402005 - 2020
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Bani Sudardi, M. Hum
2. Prof. Dr. Wakit Abdullah, M.Hum.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.