Objektif: Penyakit periodontitis merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang memiliki prevalensi tinggi di masyarakat. Bakteri A. actinomycetemcomitans merupakan salah satu penyebab penyakit periodontitis. Modalitas kematian sel utama termasuk apoptosis, nekrosis, dan piroptosis, adalah mekanisme pertahanan terhadap infeksi mikroba untuk eliminasi sel yang terinfeksi. Astaxanthin memiliki efek antioksiadan dan antiinflamsi, yang digunakan sebagai bahan alternatif untuk terapi periodontitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Astaxanthin terhadap jarinagn periodontal pada penyakit periodontitis.

Metode: Penelitian eksperimental laboratorik, dengan rancangan the post test only control group design. Subjek adalah 24 tikus Wistar jantan model periodontitis, dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok I: tanpa perlakuan dan terapi (kontrol), kelompok II: diinduksi dengan bakteri A. actinomycetemcomitans sehingga menjadi tikus model periodontitis (perlakuan), dan kelompok III: diinduksi dengan bakteri A. actinomycetemcomitans sehingga menjadi tikus model periodontitis dan setelah 7 hari diberikan Astaxanthin (terapi). Pada hari ke 11 setelah terapi, tikus diterminasi dan jaringan periodontal diambil untuk pemeriksaan histologi dan imunohistokimia. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney,dengan tingkat signifikansi p<0>

Hasil: Secara bermakna Astaxanthin menunjukkan penurunan gambaran nekrosis (p<0 p=0,482), p=0,113) p=0,320)>

Kesimpulan : Astaxanthin dapat menurunkan gambaran nekrosis dan meningkatkan pembentukan kolagen pada jaringan periodontal tikus Wistar model periodontitis.

Kata Kunci : Periodontitis, Astaxanthin, kematian sel, kolagen