×
Latar Belakang: stunting dan wasting adalah permasalahan kesehatan masyarakat yang komplek dan berefek jangka panjang. Intervensi pada lingkungan seperti air, sanitasi, dan kebersihan dapat digunakan sebagai strategi untuk mengurangi kejadian stunting dan wasting yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan dan faktor lain terhadap kejadian stunting dan wasting pada balita.
Subjek dan metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain case-control. Penelitian ini dilakukan di Klaten pada bulan Maret sampai dengan April 2019. Sampel sebanyak 200 balita yang dipilih secara simple random sampling. Variabel dependen adalah stunting dan wasting. Variabel independen adalah pendidikan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, sumber air, sanitasi, riwayat penyakit infeksi, pola makan keluarga, perilaku cuci tangan dan strata posyandu. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan regresi logistik multilevel.
Hasil: Ibu berpendidikan rendah =5 meningkatkan risiko stunting (b= 2.26; p= 0,006) dan wasting (b= 2.28; p= 0.009), sumber air terbuka meningkatkan risiko stunting (b= ;2.28; p= 0,004) dan wasting (b= 2.65; p= 0.006) , sanitasi yang tidak memadai meningkatkan risiko stunting (b= 2.66; p<0 xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed>Kesimpulan: Stunting dan wasting pada balita dipengaruhi oleh faktor pendidikan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, sumber air, sanitasi, riwayat penyakit infeksi, pola makan keluarga dan perilaku cuci tangan.
Kata kunci: Stunting, Wasting, Sanitasi, Riwayat Penyakit Infeksi, Perilaku Cuci Tangan