Perkembangan home-based hospitality di Yogyakarta yang semakin meningkat merupakan salah satu bentuk pengaruh perubahan motivasi dan permintaan  oleh konsumen baru akan  pengalaman  yang  authentic.Authenticity kemudian menjadi hal yang dicari, digali, dilestarikan, dikemas, ditampilkan dan dipasarkan oleh pemilik rumah untuk memenuhi keinginan pengunjung/turis melihat  dan  mengalami  pengalaman  yang  authentic.  Sedangkan  Yogyakarta sendiri telah lama memiliki structure yang kuat dalam menampilkan authenticity tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menguji teori mengenai authenticity yang ditampilkan oleh pemilik home-based hospitality kepada pengunjung/turis melalui pengalaman dalam home-based hospitality, dengan membahas mengenai bagaimana dan mengapa pola-pola authenticity tersebut ditemukan di Yogyakarta. Home-based hospitality digunakan sebagai sarana melihat authenticity   karena melalui  home-based  hospitality,  keterlibatan  agen  dalam  menampilkan authenticity lebih bisa dilihat, selain dilihat melalui hal-hal fisik seperti arsitektur, material, karya seni, dan simbol/object yang ditampilkan pada pengunjung oleh pemilik  home-based  hospitality. Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini adalah metode kualitatif.  Authenticity di Yogyakarta kemudian dapat dirasakan dan dibedakan melalui batas wilayahnya. Batas wilayah ini kemudian memungkinkan authenticity menjadi sesuatu hal yang dapat diidentifikasikan melalui image Yogyakarta yang ingin ditampilkan.

Keywords  :  Authenticity,  Home-Based  Hospitality,  Airbnb,  Structure, Yogyakarta.