Penulis Utama | : | Ery Kurnia Ady Wibowo |
NIM / NIP | : | S231808006 |
Dampak kemajuan teknologi memicu organisasi banyak menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk pengembangan inovasi dan manajemen agar mampu berdaya saing (Kenneth & Jane, 2008). Electronic-Government atau lebih dikenal E-Government merupakan langkah awal pemerintah dalam mengimbangi perkembangan dan kemajuan teknologi informasi komunikasi dalam tata pengelolaan dan pelayanan di bidang kepemerintahan. Menjawab tantangan tersebut Badan Pemeriksa Keuangan Repubik Indonesia (BPK RI) membuat terobosan baru yaitu Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL) yang merupakan aplikasi berbasis web yang dikembangkan dengan tujuan untuk mengelola data pemantauan tindak lanjut secara real time antara BPK dengan entitas yang diperiksa. Secara garis besar sebuah inovasi baru memang belum tentu dapat diterima dengan baik oleh organisasi penerima. Dengan menggunakan metode penelitian kualitaif peneliti mencoba untuk melihat pendekatan Actor Network Theory yang di dukung dengan Coordinated managemen of meaning dan Contagion Theory, pada organisasi yang sudah memanfaatkan teknologi SIPTL dengan harapan organisasi yang lain akan terdorong untuk menggunakan dan dapat merasakan manfaat dari penggunaan teknologi baru terebut.
Hasil penelitian menunjukkan, aktor yang muncul yaitu aktor non-manusia dalam hal ini aplikasi SIPTL dan aktor manusia antara lain Inovator berperan memanajemen pelaksanaan SIPTL serta melakukan monitoring terhadap pelaksana. Admin berperan melakukan tugas verifikasi data, serta melakukan pembinaan di pihak pengguna. dan Pengguna berperan untuk memanajemen dan berkoordinasi dengan satker-satker dibawah nya untuk penyelesaian rekomendasi dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Proses Transalasi yang terjadi pada implementasi SIPTL terlihat dari aktivitas yang dilakukan aktor-aktor didalam nya. Proses tersebut dimulai dari problematisasi, interressement, enrolment dan mobilisasi. Di Jawa Tengan proses tersebut sudah dilakukan dengan baik terbukti dengan prosentase pegguna aplikasi sudah sepenuhnya. Dalam mendukung percepatan implemtasi itu juga BPK memanfaatkan teori CMM sebagai bagian dari manajemen komunikasi sehingga dapat tercipta kerjasama yang baik dan lancar antara BPK dan pegguna SIPTL. Selain itu Contagion Theory juga berperan dalam mempercepat penyebaran informasi penggunaan SIPTL.
Kata kunci : Peran Aktor, Sistem Informasi, Actor Network Theory, Audit Keuangan, Transalasi
Penulis Utama | : | Ery Kurnia Ady Wibowo |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S231808006 |
Tahun | : | 2021 |
Judul | : | Peran Aktor Dalam Proses Komunikasi Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (Studi Kasus Komunikasi Inovasi dengan Pendekatan Actor Network Theory di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2021 |
Program Studi | : | S-2 Ilmu Komunikasi (Manajemen Komunikasi) |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS - Pascasarjana, Prog. Studi Magister Ilmu Komunikasi - S231808006 - 2021 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph. D 2. II Sri Hastjarjo S.Sos.,Ph.D. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|