Penelitian ini dilatar belakangi masalah yang ditemui oleh peneliti pada observasi di SMA yang ada Boyolali. Permasalahan tersebut kendala guru dalam implementasi project based learning dalam pembelajaran yang berdampak pada rendahnya prestasi yang siswa, di sisi lain adanya kearifan lokal di Boyolali yang belum di manfaatkan dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan proses pengembangan model pembelajaran project based learning dengan kearifan lokal Boyolali sebagai Kota Susu pada materi statistika Kelas XII yang valid dan praktis, serta untuk mengetahui apakah model tersebut efektif meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XII SMA Bhinneka Karya 2  Boyolali.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali, dimana untuk subjek penelitian kelas XII MIPA yang terdiri dari 3 kelas. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dimana metode pengembangan mengacu pada model Dick and Carry. Dalam Penelitian ini untuk mengetahui  validitas model dilakukan oleh Ahli pembelajaran dan praktisi melalui lembar validasi, Model dikatakan valid jika skore yang didapatkan minimal 2,50. Kepraktisan model diketahui dengan cara melakukan observasi menggunakan lembar oberver saat KBM dengan model PjBL – KL, model dikatakan praktis jika skore didapatkan minimal 70. Setelah model valid dan praktis, maka untuk uji efektifitas dilakukan dengan melakukan Uji t terhadap hasil nilai setelah penerapan model dengan sebelum, kemudian membandingkan rerata dari hasil tersebut, selain itu melihat ketuntasan kelas minimal 60% dengan KKM 70.   
Hasil penelitian menunjukan model yang dikembangkan valid, hal ini ditunjukan dengan rerata dari skor 3 validator ahli pembelajaran 3,52 dan rerata 3 praktisi dengan skore 3,56. Kepraktisan model ini dapat dilihat dari skore observer saat kegiatan pembelajaan didapatkan 85,7. Dari Hasil Uji t didapatkan t hitung 4,295, dimana berada pada daerah kritis sehingga terdapat perbedaan nilai setelah implementasi dan sebelum implementasi, dilihat dari rerata nilai setelah implementasi 79,13, sedangkan rerata sebelumnya 63,64, sehingga model pjbl – kl lebih baik dari pada model sebelumnya, selain itu untuk ketuntasan kelas setelah penerapan pjbl – kl sebanyak 65% sehingga model pembelajaran ini merupakan model efektif meningkatkan prestasi siswa.

Kata Kunci    : Project Base Learning, Kearifan Lokal Boyolali, Statistika.