×
Rendahnya kesadaran masyarakat di Kota Madiun terkait kepemilikan akta kematian mendorong pemerintah Kota Madiun menciptakan sebuah inovasi pelayanan akta kematian yaitu Lempeng Gapit atau lebih dikenal sebagai Layanan Sehari Mengurus Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Petugas Antar Sampai di Tempat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan, kendalala-kendala pelaksanaan pelayanan akta kematian Lempeng Gapit serta untuk mengetahui kontribusi ketersediaan data akta kematian di Dinas Kependudukan dan Pencatatatan Sipil Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan teori Rogers (2003) yang di dalamnya terdapat 5 dimensi yaitu Keuntungan Relatif, Kesesuaian, Kerumitan, Kemungkinan dicoba, dan Kemudahan diamati. Sumber data pada penelitian ini terdiri dari data primer yang dipilih secara purposive sampling, yaitu pelaksana dan penerima layanan Lempeng Gapit. Dan data sekunder yang digunakan terkait dokumen laporan kematian, berkas dokumen Lempeng Gapit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari dimensi Keuntungan Relatif layanan ini telah menyederhanakan prosedur layanan dengan memotong waktu proses layanan. Kemudian dimensi kedua yaitu Kesesuaian inovasi, layaan Lempeng Gapit ini tidak meninggalkan nilai dari inovasi pelayanan sebelumnya. Selanjutnya dimensi ketiga yaitu Kerumitan, dalam hal ini masih terdapat masyarakat yang kurang paham terkait pentingnya memiliki akta kematian. Dimensi selanjutnya yaitu Kemungkinan dicoba, ditunjukkan dengan adanya kunjungan kerja dari instansi lain untuk mencoba inovasi Lempeng Gapit dan dimensi Kemudahan diamati dilihat dari proses pelaksanaan inovasi tersebut yang melibatkan berbagai pihak.