Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan   pemaknaan   E-Commerce   sebagia   Cultural   Capital   oleh   para pedagang online di Kota Surakarta, (2) menemukan cara pengembangan E- Commerce sebagai Cultural Capital oleh pedagang online di Kota Surakarta, (3) menemukan  bentuk  kontribusi  perempuan  pada  praktik  perdagangan  online dengan dimilikinya E-Commerce sebagai Cultural Capital.
Penelitian dilakukan pada ranah ilmu kajian budaya dengan menggunakan metode kualitatif dengan strategi analisis data secara deskriptif. Sumber data penelitian merupakan hasil quisioner dari 108 responden di Kota Surakarta yang merupakan pedagang online aktif yang diperoleh dengan teknik snowball sampling. Tehnik pengumpulan   data   dilakukan   dengan   tiga   tahap   yaitu   wawancara   dasar, wawancara lanjutan yang dilakukan dengan metode penyebaran quisioner yang dibuat dengan memanfaatkan google form, dan pemeriksaan arsip.
Penelitian menemukan bahwa (1) Kesadaran akan pentingnya peran E-Commerce sebagai Cultural Capital oleh pedagang online berpengaruh besar terhadap eksplorasi yang dilakukan sebagai bentuk pengembangan dan pemanfaatan Cultural  Capital  pada  praktik  dagang  online.  (2)  Masih  rendahnya  angka pengguna E-Commerce berjenis website tidak berarti bahwa praktik perdagangan online  di  kota  Surakarta  belum  berkembang.  Sebaliknya,  masyarakat  kota Surakarta berhasil memanfaatkan dan mengembangkan fungsi dari E-Commerce berjenis media sosial yang awalnya hanya berfungsi sebagai media online untuk bersosialisasi dikehidupan sehari – hari menjadi media pendukung praktik perdagangan online. (3) Timbulnya fenomena praktik perdagangan online tidak mampu membuat kaum perempuan berhenti memberikan kontribusinya pada praktik perdagangan dan justru mampu memanfaaatkan E-Commerce sebagai Cultural Capital untuk mendukung praktik dagang online.

Kata  Kunci:  Cultural  Capital,  Media  Sosial,  E-Commerce,  Praktik  Bisnis
Online, Kontribusi Perempuan.