Bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) putih banyak digunakan dalam pengobatan, minuman populer dan sebagai pangan fungsional. Bunga krisan putih sering digunakan sebagai produk perawatan kesehatan karena mengandung senyawa fungsional seperti senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan. Bunga krisan sudah dikenal luas di Indonesia, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari sebagai pangan fungsional. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pengeringan menggunakan cabinet dryer pada suhu 40°C, 50°C dan 60°C terhadap karakteristik fisik berupa warna dan penyusutan, karakteristik kimia berupa kadar air, total fenol, aktivitas antioksidan dan aktivitas air, dan karakteristik sensoris berupa warna, aroma, rasa, after taste dan overall serta jumlah kalor yang dibutuhkan untuk proses pengeringan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan cabinet dryer suhu 60°C merupakan metode pengeringan terbaik. Karakteristik dalam teh bunga krisan putih yaitu nilai ?E sebesar 39,51; nilai penyusutan panjang sebesar 23,65% dan penyusutan tebal sebesar 28,46%; nilai kadar air sebesar 6,81%; nilai total fenol sebesar 15,99%; nilai aktivitas antioksidan sebesar 87,52%; nilai aktivitas air sebesar 0,25; dengan warna sebesar 3,93 (suka), aroma sebesar 3,30 (netral), rasa sebesar 3,03 (netral), after taste sebesar 3,33 (netral), dan overall sebesar 3,23 (netral). Kalor pengeringan pada suhu 60°C sebesar 2.147,295 kJ.

Kata kunci: Antioksidan, Bunga Krisan Putih, Cabinet Dryer, Karakteristik, Pengeringan.