Penulis Utama : Dedy Eka Timbul Prayoga
NIM / NIP : S011808003
×

Poster merupakan salah satu sarana komunikasi yang termasuk efektif dalam mengiklankan film untuk menimbulkan hasrat dan daya tarik masyarakat supaya akhirnya menonton film itu. Sebuah poster film memiliki kandungan elemen-elemen rupa yang saling terkait serta mempunyai fungsi vital guna membangun wujud poster yang konseptual dari perspektif desainer maupun khalayak awam. Elemen rupa dalam poster antara lain adalah ilustrasi dan tipografi. Tahapan dalam mendesain poster pastinya seorang desainer berupaya memvisualisasikan poster yang selaras dengan pesan atau makna yang akan disampaikan kepada audien. Penempatan elemen-elemen rupa pada poster tentunya mengacu dan berpedoman pada prinsip-prinsip desain yang terdapat pada desain komunikasi visual, yakni prinsip keseimbangan, prinsip penekanan, prinsip irama, dan prinsip kesatuan.

Melihat visualisasi desain poster film panas tahun 1996, kita dapat melihat perjalanan perfilman nasional yang mana pernah terjadi kemerosotan, kemudian mengakibatkan film Indonesia sulit untuk kembali berdiri. Banyak bermunculannya poster film panas ditahun 1990-an, khususnya ditahun 1996 adalah dampak terdesaknya industri film Indonesia yang berupaya bertahan hidup dari serbuan film impor yang menjadi tuan rumah di bioskop kelas satu. Tahun 1996, merupakan tahun puncak bermunculannya poster-poster film panas di Indonesia. Genre film yang ada pada tahun tersebut didominasi drama percintaan dewasa, laga, dan mistik. Apapun genre filmnya menu seks adalah sebagai daya tarik utama untuk menyedot penonton datang ke bioskop.

Visualisasi desain poster film panas akan dibahas menggunakan teori apresiasi Edmund Burke Feldman, melalui tahap deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan penilaian. Tahap analisis formal akan menjabarkan poster dari sudut pandang elemen pembentuk poster dan prinsip-prinsip desain poster. Tahap analisis formal dimasukkan teori semiotika Roland Barthes yang bertujuan mengungkap makna denotasi, sedangkan pada tahap interpretasi akan juga diungkap makna konotasi dari poster film, kemudian dapat membedah desain serta mengungkap makna yang terkandung pada visualisasi poster film panas di Indonesia tahun 1996 tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen ilustrasi merupakan elemen rupa yang banyak dijadikan penekanan pada poster, teks pada poster menjadi penguat bahasa visual, kaidah desain agak diabaikan karena  menitikberatkan  bagaimana  cara supaya  bahasa  visual  lebih  berbicara, desain banyak menggunakan warna-warna panas, komposisi poster memiliki keseimbangan yang bervariasi, dan secara kualitas desain poster tidak ada evaluasi baik atau buruk karena hal tersebut tergantung selera pemesan desain, desainer, atau khalayak sebagai sasaran pesan dari poster. Melihat visual poster film panas Indonesia tahun 1996, produsen film masa itu nampak melakukan pendekatan tren sehingga baik film maupun posternya didesain dengan sangat verbal dan tidak terlalu simbolik, sehingga memudahkan pembaca menangkap pesan yang disampaikan dan akhirnya menonton filmnya. Hal tersebut membuat para produsen film dapat menggali keuntungan secara ekonomi.

Kata kunci  : Visualisasi poster film, Poster film panas Indonesia, Prinsip desain poster

×
Penulis Utama : Dedy Eka Timbul Prayoga
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S011808003
Tahun : 2021
Judul : Visualisasi Desain Poster Film Panas Indonesia Tahun 1996
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2021
Program Studi : S-2 Seni Rupa
Kolasi :
Sumber : UNS - Pascasarjana - Prodi. Seni Rupa - S011808003 - 2021
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Bedjo Riyanto, M.Hum
2. Dr. Nooryan Bahari, M.Sn.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.