Latar Belakang: Family Development Session melalui Program Keluarga Harapan memberikan pelayanan sosial tentang pangan dan gizi salah satunya terkait status gizi balita. Pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dukungan sosial, pengetahuan ibu, efikasi diri, MP-ASI dan kunjungan balita ke posyandu menjadi faktor yang berpengaruh terhadap status gizi balita dengan pendekatan teori sosial kognitif. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis pengaruh Family Development Session melalui Program Keluarga Harapan terhadap status gizi balita.
Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini adalah studi penelitian analitik observasional dengan pendekatan kohort retrospektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Sampel dipilih secara simple random sampling sebanyak 200 subjek penelitian. Variabel dependen adalahstatus gizi balitadan variabel independen adalah FDS (PKH), pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dukungan sosial, pengetahuan ibu, efikasi diri, MP-ASI, kunjungan balita ke posyandu. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan regresi logistik ganda.
Hasil: Status gizi balita berhubungan positifdenganFDS (b=1.12; 95% CI=1.31 sam¬pai 7.15; p=0.010), pendidikan ibu(b=0.92; 95% CI=1.09 sampai 5.83; p=0.031), pendapatan keluarga(b=0.96; 95% CI=1.14 sampai 6.00; p=0.23), dukungan sosial(b=1.24; 95% CI= 1.34sampai 7.85; p= 0.009), pengetahuan ibu(b= 1.24; 95% CI= 1.50 sampai7.96; p= 0.004), efikasi diri(b= 0.92; 95% CI= 1.09 sampai5.76; p= 0.030), MP-ASI (b= 0.96; 95% CI= 1.15 sampai 6.02; p= 0.023)dan kunjungan balitake posyandu (b= 1.03; 95% CI= 1.15 sampai6.90; p= 0.024).
Kesimpulan:Status gizi balita berhubungan positif denganFDS, pendidikan ibu yang ? SMA, pendapatan keluarga ? Rp. 1000000, dukungan sosial yang kuat, pengetahuan ibu yang baik, efikasi diri yang tinggi, MP-ASI dan kunjungan balitake posyandu yang aktif.
Kata Kunci :Status gizi balita, kunjungan balita ke posyandu